Ulul Amri

Tiga Orang Yang Rasulullah Berlepas Diri Darinya

Salafusshalih.com – Rasulullah adalah orang yang dipilih oleh Allah untuk menyampaikan risalahnya. Oleh karena Rasulullah adalah orang istimewa yang selalu diharapkan syafaatnya. Tentu setiap orang ingin selalu bersama Rasulullah baik di kehidupan dunia maupun di kehidupan akhirat. Namun demikian ada 3 orang yang Rasulullah berlepas diri darinya.

Tiga orang yang Rasulullah berlepas diri darinya adalah as-shaliqah, al-haliqah, dan as-syaqqah. Tiga orang yang Rasulullah berlepas diri ini dijelaskan oleh Imam Nawawi ketika mensyarah suatu hadis Nabi :

روينا في صحيحي البخاري ومسلم عن أبي بردة بن أبي موسى قال: وجع أبو موسى رضي الله عنه وجعا، فغشي عليه ورأسه في حجر امرأة من أهله ، فصاحت امرأة من أهله فلم يستطع أن يرد شيئا، فلما أفاق قال: أنا برئ ممن برئ منه رسول الله (صلى الله عليه وسلم)، فإن رسول الله (صلى الله عليه وسلم) برئ من الصالقة والحالقة والشاقة. قلت: الصالقة: الصائحة بصوت شديد، والحالقة: التي تحلق رأسها عند المصيبة، والشاقة: التي تشق ثيابها عند المصيبة

 

Artinya: Diriwayatkan kepada kami di Shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Burdah bin Abu Musa, ia bercerita bahwa suatu hari Abu Musa RA jatuh sakit hingga tak sadarkan diri. Kepalanya berada di pangkuan salah seorang perempuan di keluarganya. Perempuan ini teriak histeris. Sementara Abu Musa RA tak mampu menolak apa pun. Setelah siuman, ia berkata ‘Aku berlepas diri dari orang-orang yang mana Rasulullah SAW berlepas darinya.’ Sebagaimana diketahui, Rasulullah SAW berlepas diri as-shaliqah, al-haliqah, dan as-syaqqah. Menurutku, as-shaliqah adalah perempuan yang berteriak keras. Al-haliqah adalah perempuan yang mencukur rambut saat kena musibah. Sedangkan as-syaqqah adalah perempuan yang menyobek pakaian ketika musibah. (Lihat An-Nawawi, Al-Adzkar, [Mesir: Darul Hadits, 2003 M/1424 H], halaman 289)

Dari keterangan ini kita bisa mengetahui 3 orang yang Rasulullah berlepas diri darinya. Semoga Allah menjaga kita dari perilaku dan sifat 3 orang yang Rasulullah berserah diri darinya. Wallahu A’lam Bishawab.

(Ahmad Khalwani)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button