Tsaqofah

Anak Perempuan, Pintu Surga Bagi Orang Tua

Salafusshalih.com – Kita sepakat bahwa mendidik anak-anak, memilihkan sekolah yang tepat dengan dasar akidah yang kuat, mencarikan jodoh yang saleh, serta memilihkan lingkungan pergaulan yang baik bagi putra-putri adalah tanggung jawab utama orang tua.

Dalam hal ini, mendidik anak perempuan memiliki pendekatan yang berbeda dengan anak laki-laki. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Surah Ali Imran 36:

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّى وَضَعْتُهَآ أُنثَىٰ وَٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ ٱلذَّكَرُ كَٱلْأُنثَىٰ ۖ وَإِنِّى سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّىٓ أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ

“Maka tatkala istri Imran melahirkannya, ia berkata, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya anak perempuan,’ dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan laki-laki tidaklah seperti perempuan. Sesungguhnya aku menamakannya Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak keturunannya kepada-Mu dari (gangguan) setan yang terkutuk.”

Anak perempuan adalah calon ibu yang kelak akan menjadi pendidik bagi generasi masa depan. Dari rahim mereka akan lahir anak-anak yang mencintai Allah Swt., mencintai Rasulullah Saw., dan berbakti kepada orang tua.

Namun, jika anak perempuan dibesarkan dengan pola asuh yang kasar—dibentak, dikasari, dibiarkan tidak menutup aurat, atau meninggalkan salat—maka bisa jadi mereka akan tumbuh dengan karakter yang mencerminkan pola asuh tersebut.

Nabi Muhammad Saw. bersabda:

فقال إنَّ الله عز وجل قد أوجبَ لها بها الجنة وأعتقها بها من النار

“Sungguh Allah telah mewajibkan surga baginya dan membebaskannya dari neraka karena pengasuhannya terhadap anak perempuan.” (H.R. Muslim)

Hadis ini memberikan pelajaran agung: surga dan kebebasan dari neraka dijanjikan bagi orang tua yang dengan penuh kelembutan mendidik anak-anak perempuannya. Para ulama menjelaskan bahwa “anak perempuan” dalam hadis ini mencakup anak kandung, saudara perempuan, keponakan, cucu, maupun kerabat perempuan lainnya.

Ganjarannya luar biasa: nikmat surga, perlindungan dari api neraka, dan kedekatan dengan Nabi Muhammad Saw. di akhirat. Sebagaimana sabda beliau:

مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ

“Barang siapa mengasuh dua anak perempuan hingga dewasa, maka kelak di hari kiamat ia akan bersamaku.” (H.R. Muslim 2631)

Hadis ini menekankan pentingnya kasih sayang, nafkah yang cukup, serta kesabaran dalam mengurus anak perempuan.

Anak Perempuan: Pilar Rumah Tangga Masa Depan

Anak perempuan adalah calon ibu, dan dari merekalah kelak lahir generasi saleh dan salihah yang melanjutkan risalah dakwah Islam. Sebuah pepatah Arab mengatakan:

الأم مدرسة الأولى، إذا أعددتها أعددت شعبًا طيب الأعراق

“Ibu adalah madrasah pertama. Jika engkau mempersiapkannya dengan baik, maka engkau telah menyiapkan generasi unggul.”

Maka sejak dini, anak perempuan harus diberi pendidikan akidah yang benar, di samping pendidikan umum lainnya. Tentu ini dimulai dari orang tua—mereka harus menjadi pribadi saleh dan salehah terlebih dahulu, sehingga menjadi teladan yang baik dalam rumah tangga. Mustahil anak tumbuh saleh jika orang tuanya jauh dari nilai-nilai Al-Qur’an dan sunah Nabi Saw.

Memilihkan Teman dan Jodoh yang Saleh

Maraknya berita pergaulan bebas, kekerasan rumah tangga, hingga pasangan yang menjadi pelaku kriminal, menunjukkan pentingnya pengawasan orang tua terhadap lingkungan anak—terutama anak perempuan. Nabi Muhammad Saw. bersabda:

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

“Seseorang tergantung agama teman dekatnya. Maka perhatikanlah siapa teman dekat kalian.”
(H.R. Abu Dawud dan Tirmizi; disahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Memilih lingkungan dan pertemanan yang baik adalah kunci membentuk keluarga saleh di masa depan. Namun yang lebih utama adalah mendidik anak perempuan dengan penuh cinta, perhatian, dan tanggung jawab sejak dini. Wallahua‘lambisawab.

(Ridwan Ma’ruf)

Related Articles

Back to top button