Berdialog Dengan Allah Melalui Surat Al Fatihah

Salafusshalih.com – Salat bukan sekadar rangkaian gerakan fisik, melainkan juga sebuah dialog mendalam antara hamba dan Allah. Dalam setiap rakaat salat, kita membaca Surah Al-Fatihah, yang di dalamnya terkandung komunikasi intim antara kita dan Rabbulalamin.
Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahuanhu menunjukkan bahwa Allah secara langsung merespons bacaan hamba-Nya ketika membaca surah ini.
Surah Al-Fatihah: Doa dan Dialog dengan Allah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa Allah berfirman:
“Aku membagi salat antara diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Untuk hamba-Ku apa yang dia minta.”
(H.R. Muslim 395, Ahmad 7291)
Allah menjawab setiap ayat yang kita baca dalam Al-Fatihah:
Ketika kita membaca:
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
(Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam)
Allah berfirman: “Hamba-Ku telah memuji-Ku.”
Ketika kita membaca:
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
(Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Allah berfirman: “Hamba-Ku kembali memuji-Ku.”
Ketika kita membaca:
مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ
(Pemilik hari pembalasan)
Allah berfirman: “Hamba-Ku mengagungkan-Ku.” Dalam riwayat lain, “Hamba-Ku telah menyerahkan urusannya kepada-Ku.”
Ketika kita membaca:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
(Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan)
Allah berfirman: “Ini antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta.”
Ketika kita membaca:
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ \ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.
Allah berfirman: “Ini milik hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku sesuai dengan apa yang dia minta.”
Mengapa Surah Al-Fatihah Istimewa?
- Merupakan surah pembuka dan inti Al-Qur’an Rasulullah Salallahuaalaihiwasalam bersabda:
لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
“Tidak sah salat seseorang yang tidak membaca Al-Fatihah.” (H.R. Bukhari 756, Muslim 394)
- Mengandung doa paling sempurna Dalam satu surah ini, terdapat pujian kepada Allah, pengakuan atas ketergantungan kita kepada-Nya, serta permohonan petunjuk agar tetap di jalan yang lurus.
- Responnya langsung dijawab oleh Allah Ketika kita membaca Al-Fatihah dalam salat, sesungguhnya kita sedang berinteraksi langsung dengan Allah. Kesadaran ini seharusnya meningkatkan kekhusyukan dalam salat.
Hikmah dari Berdialog dengan Allah dalam Al-Fatihah
-
Meningkatkan kesadaran spiritual Menyadari bahwa Allah menjawab setiap ayat yang kita baca menjadikan kita lebih khusyuk dalam salat.
-
Mengajarkan keikhlasan dalam ibadah Surah ini menekankan ketundukan dan pengakuan total bahwa hanya Allah yang patut disembah dan dimintai pertolongan.
-
Menanamkan sikap tawakal Dengan membaca Maaliki yaumid diin, kita sadar bahwa segala urusan akan kembali kepada Allah, sehingga kita lebih rida atas takdir-Nya.
-
Mengukuhkan permohonan petunjuk Hidup ini penuh ujian. Setiap hari kita butuh bimbingan Allah agar tetap di jalan-Nya, sebagaimana kita mohon dalam Ihdinas shiratal mustaqim.
Kesimpulan
Surah Al-Fatihah bukan sekadar bacaan, melainkan dialog langsung dengan Allah. Dalam setiap salat, kita memiliki kesempatan untuk berbicara dengan-Nya, memuji-Nya, memohon kepada-Nya, dan merasakan kedekatan dengan-Nya. Kesadaran ini akan meningkatkan kekhusyukan, menghadirkan ketenangan, dan menjadikan salat sebagai pengalaman spiritual yang lebih mendalam.
Semoga kita selalu diberikan keistikamahan dalam salat dan merasakan nikmatnya berdialog dengan Allah. Amin.
(Dwi Taufan Hidayat)