Mujadalah

Fenomena Hanan Attaki dan Gerakan Pemuda Hijrah Kekinian

Salafusshalih.com – Nama Hanan Attaki ramai dibicarakan setelah kedatangannya di Kabupaten Pamekasan untuk kegiatan dakwah yang dikemas dengan sharing session. Diketahui bahwa, kegiatan tersebut dilaksanakan xdi Masjid Muttaqin, Desa Laden, kecamatan Kota Pamekasan, pada Minggu malam (12/02/23) kemarin. Kehadiran ustaz kondang ini memicu berbagai respon negatif dari warga Pamekasan, khususnya masyarakat nahdliyin.

Beberapa masyarakat nahdliyin melakukan aksi demonstrasi penolakan. Tidak hanya itu, ketua PCNU Pamekasan, Kiai Taufik Hasyim secara tegas menolak kedatangan pendakwah kondang tersebut dengan alasan bahwa, beberapa substansi ceramah yang disampaikan oleh Hanan Attaki justru tidak membawa kesejukan dengan perbedaan yang terdapat di Kota Pamekasan. Penolakan tersebut rupanya bukan pertama kali. Sebab sebelumnya, Hanan Attaki sudah ditolak di Jember, Sumenep dan beberapa daerah Jawa Timur.

Saya yang memiliki kesempatan untuk melihat insta story Hanan Attaki, merasa bahwa kemasan kegiatan ini sangat menarik untuk anak muda. Bayangkan saja, dakwah yang biasanya menggunakan bahasa ilmiah dan agamis, tentu jarang disukai anak muda, lalu tiba-tiba ada dakwah yang dikemas dengan sharing session. Sangat menarik. Di balik penolakannya, ada banyak anak-anak muda yang merasa bahwa kehadiran Hanan Attaki adalah sebuah niscaya yang sangat mustahil bisa terwujud namun malam itu bisa terwujud. Beberapa anak muda yang di-repost melalui story instagram Hanan Attaki mengungkapkan kebahagiaan, rasa haru dan rasa bangga sudah bertemu dengan ustaz idolanya.

Apa yang perlu disorot dari kegiatan ini? salah satunya adalah pihak penyelenggara kegiatan ini adalah Front Persaudaraan Islam (FPI). Pihak FPI menjadi salah satu organisasi yang bertanggung jawab atas kegiatan ini dengan alasan bahwa, Hanan seorang wahabi ataupun HTI adalah fitnah. Keterangan tersebut juga ditambah dengan penjelasan bahwa Hanan tidak masuk dalam ormas manapun, sehingga tidak bermasalah atas kehadirannya di Kabupaten Pamekasan.

Pemuda Hijrah dan Jawaban Kegelisahan Muslim Urban

Apa yang ditawarkan oleh Hanan Attaki dalam setiap gerakan dakwah yang dilakukan? Tidak lain adalah kegelisahan anak muda, khususnya masyarakat urban yang sedang mengalami krisis identitas. Seperti yang kita ketahui bahwa, modernisasi perkotaan menyebabkan sekularisme agama dan menciptakan kebangkitan teologis di antara Muslim perkotaan. Dilema ini menyebabkan terjadinya krisis identitas yang dihadapi oleh masyarakat urban. Masalah ini kemudian bisa dijawab oleh proses hijrah. Artinya, hijrah bisa menjadi oase spiritual dalam masyarakat muslim urban yang sedang mengalami kegelisahan hidup dan haus spiritual. Dengan demikian, hijrah adalah salah satu proses yang sangat diminati oleh masyarakat urban untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.

Artinya, kegiatan yang dilaksanakan di tempat yang bisa dikatakan sebuah perkotaan, menjadi sangat ciamik dengan banyaknya kelompok anak muda yang menyukai ceramah Hanan Attaki. Di satu sisi, penolakan yang dilakukan oleh masyarakat nahdliyin di Pamekasan justru akan mengalami banyak pertentangan dari para pengikutnya. Salah satu alasan kuatnya adalah, pesona Hanan Attaki sebagai pendakwah kece memiliki basis keorganisasi yang sangat kuat, salah satunya melalui Shift.

Shift adalah gerakan yang keagamaan hijrah perkotaan yang didirikan oleh Hanan Attaki karena kegelisahan akan pengalaman berdakwah yang hanya diikuti oleh lansia. Pengalaman Hanan pergi ke berbagai daerag, akhinya ia melakukan pertemuan dengan berbagai komunitas skateboard dan menggagas kajian keislaman. dari situlah gagasan untuk berhijrah dan terus melakukan proses hijrah berjalan.

Tidak hanya itu, Hanan juga melakukan Kerjasama dengan komunitas lain seperti: BMX, geng Motor Brigez. Pola dakwah yang semacam ini berdampak terhadap pakaian yang dikenakan oleh para komunitas hijrah. Tentu, tidak akan sama dengan muslim perkampungan yang sedari kecil sudah mendapatkan pengetahuan agama dan sudah melaksanaan ritual keagamaan sejak masa silam.

Hanan Attaki dan Power Hijrah yang Kuat

Hanan Attaki sebelumnya sudah mengalami banyak penolakan di Jawa Timur. Mengapa diterima oleh masyarakat Pamekasan? Kabupaten ini dikenal sebagai kabupaten pendidikan dengan perkembangan pendidikan dan gaya hidup yang dimiliki oleh masyarakat. Saya tentu masih ingat, tahun 2017 pernah mengikuti seminar HTI yang berjudul negeri bebek. Isinya adalah tentang Indonesia yang serupa dengan negeri bebek dan tidak memiliki independensi dengan hukum Islam.

Pamekasan adalah tempat masyarakat urban yang memiliki basis organisasi hijrah cukup banyak. Berkenaan dengan Hanan Attaki, gerakan hijrah yang dimiliki sangat besar. Ia memilik power di lingkungan anak muda. Melalui media sosial, ceramahnya bisa diakses secara bebas. Pengikutnya jutaan di Instagram, ditambah dengan subscriber akun youtube perihal ceramahnya. Jika tidak ingin ada orang seperti Hanan memiliki ruang untuk berdakwah di Madura, maka aparat perlu bertindak tegas untuk membubarkan. Tidak boleh ada ruang sedikitpun bagi gerakan-gerakan hijrah yang dapat memicu keutuhan dan kehancuran masyarakat umat beragama.

Namun, ada yang lebih penting adalah, bisakah kaum nahdliyin bisa serupa dengan Hanan? Memiliki basis organisasi keagamaan untuk anak muda yang kuat dan memiliki gerakan kuat apakah bisa? Merebut ruang untuk menjadi oase spiritual adalah tanggung jawab bersama. Kita perlu melakukan itu. Sebab untuk melawan, kadang kita perlu menyerupai dengan yang sedang kita lawan. Wallahu a’lam.

(Muallifah)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button