Inilah Alasan Mengapa Fundamentalisme Islam Merusak Keutuhan Negara
Salafusshalih.com – Khilafatul Muslimin setelah viral dalam aksi konvoi untuk memperkenalkan khilafah, penting untuk kita ulas mengapa kehadirannya perlu ditolak sebagai kelompok yang merusak keutuhan dan persatuan NKRI. Pelbagai fakta yang sudah pernah ditulis oleh penulis, kiranya cukup menjadi alasan mengapa organisasi ini bertentangan dengan semangat dan cita-cita NKRI.
Berita terbaru tentang khilafatul muslimin yakni penangkapan peran menteri pendidikan dalam organisasi tersebut. Inisial AS (74 tahun) ditangkap di Mojokerto pada senin(13/06/22).
“Berperan bagian kewenangan doktrin-doktrin kaitannya dengan khilafah, dia sebagai menteri pendidikan,” ucap Zulpan, selaku Kabid Humas Polda Metrojaya.
Tidak hanya itu, dalam penangkapan itu pula, disusul dengan informasi keberadaan 30 sekolah yang berafiliasi kepada khilafah dan doktrin yang dilakukan oleh kelompok khilafatul muslimin untuk menyebarkan ajarannya. Berdasarkan fakta juga kita mengakui bahwa, pengakuan khilafatul muslimin tentang komitmennya yang sejalan dengan Pancasila, sangat bertolak belakang dengan penyebaran ideologi, gerakan dan aksi yang dilakukan. mereka hanya berkedok Pancasila, padahal keberadaannya justru menjadi pengkhianat pada negeri sendiri.
Fanatik berlebihan justru merusak kebebasan beragama orang lain
Diusutnya organisasi khilafatul muslimin ini, kadang membuat masyarakat bertanya, mengapa organisasi ini baru diusut, padahal setelah sekian lama ia berdiri dengan ideologi dan nilai gerakannya?
Keberadaan organisasi ini tidak jauh berbeda dengan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), FPI (Front Pembela Islam), NII (Negara Islam Indonesia), ISIS, JAD, dll. yang memiliki ghirah dan semangat perjuangan yang sama, yakni mendirikan negara khilafah. Mengapa ini menjadi masalah besar? Dalam skala relasi kebangsaan, khususnya di Indonesia yang beragam, Pancasila merupakan konsesus yang final untuk diterima oleh bangsa Indonesia sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia.
Keberadaan organisasi di atas, tidak lain merupakan wujud fundamentalisme Islam. Dalam konteks ini, fundamentalisme Islam dimaknai sebagai gerakan para reformis dalam bidang teologi yang menolak madzhab. Mereka meletakkan hukum Ilahi diatas hukum manusia dan ada dorongan yang sangat kuat didalamnya. Menolak Pancasila yang sebenarnya adalah produk manusia, lalu kemudian bercita-cita mendirikan negara khilafah karena ajaran Islam, merupakan salah satu ciri fundamentalisme. Perilaku tersebut adalah bentuk jihad yang sebenarnya bagi mereka.
Maka tidak salah, khilafah yang mereka pahami adalah wujud pemahaman dari agama Islam yang dipercaya adalah ajaran dari Allah, serta terdapat dalam ansh Al-Qur’an. Fundamentalisme ini sebenarnya tidak hanya terjadi pada agama Islam saja. Pada awalnya, fundamentalisme ini merupakan istilah asing yang disematkan kepada orang-orang yang menolak penyesuaian kepercayaan dengan kondisi-kondisi modern.
Untuk megukur tingkat fundamentalisme, ada tiga aspek seperti: dogmatisme, fanatisme, dan revivalisme atau gerakan pemurnaian keimanan (akidah) menjadi aspek yang berkontribusi atau seringkali muncul. Hal ini menunjukkan bahwa, proses membentuk fundamentalisme agama terdiri dari internalisasi doktrin-doktrin keagamaan, fanatisme terhadap ajaran-ajaran agama dan gerakan pemurnian prinsip-prinsip ketuhanan (Zora, 2015).
Sebenarnya, tidak adalah yang salah memegang prinsip dan pedoman dasar yang diyakini sebagai kebenaran sejati, justru yang tidak tepat dalam memegang prinsip kebenaran itu, cenderung memaksakan bahkan merusak. Dalam penjelasan berbagai agama, membunuh tidak diperkenankan apabila di dasari dengan penuh amarah, kebencian, hingga proses dendam yang tidak berkesudahan. Apalagi dendam tersebut muncul karena orang tersebut tidak sama, dan tidak sepemahaman dengan dirinya. Mereka menebar ideologi agar orang lain sama dengan dirinya.
Fundamentalisme pada penerapannya, tidak selalu orang-orang yang memilih jalan pembunuhan sebagai upaya untuk memurnikan Islam. Namun, beberapa kelompok justru memaksakan ideologi yang dianut agar bisa diterima oleh semua pihak. Baik HTI, FPI, NII ataupun khilafatul muslimin menyebarkan narasi kebencian kepada sistem pemerintah disebut ambruk. Ambruknya pemerintah tersebut oleh kelompok-kelompok di atas tidak lain karena ketiadaan sistem khilafah. Narasi blunder tersebut adalah alasan yang selalu dikampanyekan oleh para fundamentalisme Islam.
Khilafatul muslimin dan fundamentalisme Islam
Khilafatul muslimin dalam perjuangannya, merupakan bagian dari gerakan fundamentalisme Islam di Indonesia. Pengakuan atas khidmatnya kepada Pancasila hanyalah sebuah bualan agar masyarakat bisa menerimanya dengan baik. Nyatanya, upaya yang dilakukan oleh mereka bisa terdeteksi dengan cukup cermat oleh pemerintah.
Untuk memberikan pemahaman keberadaan mereka kepada masyarakat luas, pentingnya kiranya untuk menebarkan segala informasi dan gerakan yang dilakukan oleh khilafatul muslimin yang bertentangan ideologi negara Indonesia. Wallahu a’lam.
(Muallifah)