Tsaqofah

Lemah Lembut Sebagai Hiasan di Dunia dan Akhirat

Salafusshalih.com. Hidup ini akan terasa sejuk dan mudah, apabila kita bersedia untuk lemah lembut dalam segala hal. Lemah lembut akan menghalau kemarahan sekaligus melapangkan samudera maaf. Lemah lembut akan melahirkan ketenangan dan kebijaksanaan. Kabar baiknya lagi, seorang muslim yang memiliki sikap lembut akan mendapat ampunan dari Allah Swt, bahkan diharamkan masuk neraka.

“Maukah kalian aku kabari tentang orang yang haram tersentuh api neraka?” tanya Rasulullah. “Orang yang lemah lembut nan mudah kepada setiap karibnya.” (HR. Tirmidzi dan Ibn Mas’ud). Allah Swt membentangkan sikap lembutNya kepada hamba-hambaNya yang juga memiliki kelembutan. Selain disukai Allah Swt, sikap lembut juga disukai oleh manusia. Hampir semua insan mendambakan perlakuan yang lembut, ramah, sopan, juga ceria. Pribadi yang lembut senantiasa mendapat tempat yang mulia, baik di hadapan Allah Swt, malaikatNya, dan sesama manusia.

Rasulullah Saw bersabda, “Allah sungguh menyukai kelemah lembutan dalam segala hal (HR. Bukhari dan Muslim dari Aisyah). Lemah lembut dalam segala hal, baik ketika sedang bahagia atau sedih merupakan hiasan hakiki yang menandakan iman dan taqwa. Sebaliknya, sikap keras, mudah marah, dan gemar menyakiti hati orang lain hanya akan melahirkan keburukan. Dalam perspektif psikologi Islam, energi kelembutan dapat menularkan kebahagiaan, ketentraman, dan keharmonisan. Perkataan dan nasihat yang dikemas dalam diksi yang lembut dan intonasi yang menyenangkan akan diterima oleh orang lain dengan perasaan bahagia.

Sebaliknya, nasihat yang baik, namun disampaikan dengan kemarahan hanya akan memupuk kebencian. Begitu istimewanya pribadi yang lemah lembut, sebab setiap kalimat yang ia lontarkan dapat menyembuhkan luka, nasihatnya indah, ramah, dan tanpa  pesan amarah. Realitas ini membuktikan bahwa lemah lembut merupakan hiasan  akhlak indah yang sebaiknya dimiliki setiap muslim. Jika sikap lemah lembut tidak hadir dalam diri seorang  muslim, maka akan kehilangan sesuatu hal yang sederhana namun memiliki esensi yang sangat berharga.

“Kelemah-lembutan senantiasa menghiasi sesuatu  yang ia ada di dalamnya. Bila kelemah-lembutan dicabut dari sesuatu maka buruklah ia.” (HR Muslim dari Aisyah). Sikap lembut sejatinya adalah pemberian dari Allah Swt. Meski demikian, setiap insan sudah diberiNya benih. Sehingga, setiap insan pun bisa memupuk sikap lembut di setiap waktu. Mendekatkan diri kepadaNya, berakhlak baik kepada sesama, dan senantiasa mengendalikan amarah merupakan tiga dari sederet cara memupuk sikap lembut.

Sebab kelemah lembutan dalam segala hal ialah hiasan di dunia akhirat dan tameng dari api neraka, kita perlu mengupayakan bersikap lembut dalam segala hal. Kelembutan akan memberikan energi positif, dan menularkan kelembutan hati pada orang lain. Kelembutan akan menciptakan iklim keramahan dan hubungan harmonis dalam segala lini. Orang tua yang bersikap lembut kepada anaknya, akan mengalirkan energi kelembutan yang sama. Sehingga, mereka pun tumbuh sebagai pribadi yang lembut dan dicintaiNya. Semoga, kita senantiasa diberi kelembutan jiwa olehNya. Seiring dengan itu, semoga Allah Swt berikan kemudahan, pertolongan, dan cinta sehingga kita akan lebih mudah dalam melalui ujian di dunia, menuju kebahagiaan akhirat. Wallahu’alam.

(Nurul Lathiffah, S.Psi., M.Psi.)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button