Memasuki Era Digital, Pesan Rasulullah: Jauhilah Ruwaibidhah!
Salafusshalih.com – Era digital adalah era dimana semua aktivitas kehidupan dimudahkan dengan adanya teknologi. Tentu era digital ini bagus untuk peradaban manusia, namun disisi yang lain era digital ini juga perlu diwaspadai. Kita sebagai orang muslim wajib selalu waspada dengan kondisi zaman, jangan sampai era digital ini menggerus keimanan. Salah satu yang tidak bisa dihindari di era digital adalah banyaknya berita hoax atau dusta. Oleh Karenanya, 1400 tahun yang lalu Rasulullah sudah berpesan jika memasuki masa yang penuh kedustaan seperti sekarang ini untuk menjauhi Ruwaibidhoh
Ruwaibidhah dalam seperti yang Rasulullah jelaskan adalah orang-orang bodoh yang mengurusi perkara umum. Atau orang-orang yang berbicara bukan pada keahliannya. Rasulullah bersabda
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: سيَأتي علَى النَّاسِ سنواتٌ خدَّاعاتُ يصدَّقُ فيها الكاذِبُ ويُكَذَّبُ فيها الصَّادِقُ ويُؤتَمنُ فيها الخائنُ ويُخوَّنُ فيها الأمينُ وينطِقُ فيها الرُّوَيْبضةُ قيلَ وما الرُّوَيْبضةُ قالَ الرَّجلُ التَّافِهُ في أمرِ العامَّةِ
Artinya: “Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidhah turut bicara.” Lalu Rasulullah SAW ditanya, “Apakah Ruwaibidhoh itu?” Rasulullah SAW menjawab, “Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum”. (Sunan Ibnu Majah)
Dalam kitab Kanzun Ummal, diterangkan bahwa makna Ruwaibidhoh dalam hadis di atas adalah seorang yang fasik berbicara tentang urusan umum. Kalimat Ruwaibidhoh maknanya tentang bagaimana orang itu berbicara urusan yang tidak benar atau perkara itu disandarkan (diserahkan) kepada yang bukan ahlinya.
Walhasil di era digital yang penuh dengan munculnya berita-berita hoax ini, seperti pesan Rasulullah untuk menjauhi orang-orang yang berbicara yang bukan ahlinya. Karena Dalam hadisnya Rasulullah pernah bersabda, “Jika suatu urusan tidak dipegang atau dibicarakan ahlinya maka tunggulah kehancurannya”. Wallahu A’lam Bishowab.
(Ahmad Khalwani)