Perhatikan, Ini 3 Etika Yang Akan Mengantarkanmu ke Surga!
Salafusshalih.com – Akhir – akhir ini, kata etika sangat bergema di seantero Negeri. Hal ini lantaran adanya anggapan masyarakat tentang minimnya etika yang dipertontonkan oleh para penguasa. Etika hanya basa basi dan etika bisa dikesampingkan asalkan tujuannya tercapai. Padahal etika dalam Islam adalah hal sangat dijunjung tinggi. Dalam hadisnya, Rasulullah bahwa menyebutkan dirinya diutus ke dunia ini tidak bukan kecuali untuk menyempurnakan akhlak atau etika. Rasulullah bahkan menjanjikan orang memiliki etika yang baik bisa mengantarkannya ke dalam surga. Dan berikut 3 etika yang bisa mengantarkan seseorang masuk ke dalam surga.
Nabi Muhammad dalam hadisnya menjelaskan mengenai 3 etika yang apabila dimiliki seseorang bisa mengantarkan ke dalam surga. Nabi Muhammad bersabda :
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
Artinya: “Aku menjamin sebuah rumah di pinggir surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan, meskipun dia benar. Aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kebohongan, meskipun dia bercanda. Aku menjamin sebuah rumah di surga yang paling tinggi bagi orang yang senantiasa memperbagus akhlaknya.”
Dari hadis ini, bisa diketahui 3 etika yang bisa mengantarkan seseorang ke dalam surga :
Etika pertama yaitu meninggalkan perdebatan meskipun ia dalam posisi yang benar. Akhir-akhir ini perdebatan menjadi hal yang begitu bergema, namun demikian perdebatan-perdebatan yang dilakukan nir etika, perdebatan yang dilakukan penuh caci maki. mendasarkan hadis ini, maka alangkah baiknya untuk menghindari segala perdebatan, karena menghindari perdebatan bisa mengantarkan masuk ke dalam surga. Jikapun terpaksa melakukan perdebatan lakukanlah dengan cara yang ihsan, sebagaimana yang diperintahkan dalam Al-Quran.
اُدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan debatlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk [QS. An-Nahl: 125].
Etika kedua adalah selalu meninggalkan kebohongan meskipun dalam kondisi bercanda. Etika kedua ini memang agak sulit dilakukan. Hal ini lantaran banyak sekali orang yang bercanda tidak hanya melakukan kebohongan akan tetapi jatuh pada serang fisik atau bullyan. Oleh karena yang demikian, berlakulah jujur meskipun dalam keadaan bercanda. Nabi Muhammad sendiri tidak pernah melakukan kebohongan meskipun saat bercanda. Rasulullah bersabda :
إِنِّي لأَمْزَحُ , وَلا أَقُولُ إِلا حَقًّا
Artinya: “Aku juga bercanda namun aku tetap berkata yang benar.” (HR. Thabrani)
Dan terakhir adalah senantiasa membagus etika. Selalu introspeksi diri, selalu berpikir matang-matang sebelum berbicara dan bertindak, menerima segala kritikan dan lain sebagainya.
Demikianlah 3 etika yang bisa mengantarkan seseorang masuk ke dalam surga, Wallahu a’lam bishshowab.
(Ahmad Khalwani)