Ternyata Setan Suka Melihat Aurat: Beda Libas Dengan Siyab

Salafusshalih.com – Siyab artinya pakaian. Kata ini terulang sebanyak 8 kali dalam Al-Qur’an, beberapa di antaranya: Hud/11:5, An-Nur/24:60, dan Al-Kahfi/18: 31. Kata siyab berasal dari kata saub yang berarti kembali. Kembalinya sesuatu kepada keadaan semula atau kembalinya sesuatu kepada keadaan yang seharusnya sebagaimana ide semula.
Berikut ini penggunaan kata siyab dalam Al-Qur’an: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki. dan orang-orang yang belum baligh diantara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam sehari) yaitu: sebelum salat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian luarmu di tengah hari, dan sesudah shalat Isya…” (An-Nur/24:58)
“Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak bermaksud menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (An-Nur/24:6)
“Mereka itulah orang-orang yang bagi mereka surga ‘adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas, dan memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah …” (Al-Kahfi/18:31)
“Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.” (Al-Haj/22:19)
Arti Siyab
Dari beberapa penggunaan kata siyab di atas dapat dilihat bahwa siyab merupakan pakaian yang digunakan untuk menutup tubuh (pakaian dalam makna yang sebenarnya). Berbeda dengan penggunaan kata libaslibas yang kadang kala bermakna pakaian dalam arti umum (bisa lahir atau batin), seperti misalnya libasutakwa yang berarti pakaian takwa.
Terdapat pendekatan yang menarik dalam memahami kata siyab yang dilihat dari asal katanya (saub) yang disampaikan oleh Quraish Shihab dalam buku Wawasan Al Qur’an. Ide dasar penciptaan manusia adalah menutup auratnya, namun setan membisikkan pikiran-pikiran jahat kepada (Adam dan Hawa) untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka. (lihat Al-Araf/7:20).
Setelah Adam dan Hawa merasakan (buah) pohon terlarang itu, tampaklah bagi mereka auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun syurga (lihat Al-Araf/7:22)
Dari sini dapat dilihat bahwa ide dasar penciptaan manusia adalah tertutupnya aurat, namun karena godaan setab aurat mereka dibuka. Dari sini bisa ditengarai bahwa ide pembukaan aurat (kecuali yang dibenarkan syari’at) adalah ide setan.
Setan Suka Aurat
Siti Khadijah pernah menandai kehadiran setan dengan keterbukaan aurat itu. Ketika peristiwa pertama kali bertemu Jibril, Nabi masih meragukan apa yang ditemuinya (apakah malaikat atau setan) dan hal ini disampaikan kepada Khadijah.
Suatu saat ketika Jibril datang Khadijah membuka pakaiannya kemudian Khadijah bertanya kepada Nabi, ‘Sekarang apakah engkau masih melihatnva (Jibril)?’ Nabi menjawab, ‘Tidak dia pergi’.
Khadijah dengan penuh yakin berkata, ‘Yakinlah yang datang itu bukan setan (karena hanya setan yang senang melihat aurat).
Sekarang ini dihadapan kita banyak aurat yang dipertontonkan, dan banyak pula yang suka menontonnya. Tampaknya setan semakin banyak berada disekeliling kita.
Ingatlah. Sesungguhnya (orang-orang munafik) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri dari padanya (Muhammad). Ingatlah di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain.
(Mohammad Nurfatoni)