Ulul Amri

Tiga Peristiwa Penting di Bulan Sya’ban, Apakah Itu?

Salafusshalih.com –  Bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal ibadah manusia. Bulan Syaban itu bulan yang penting bagi umat Islam, namun demikian banyak orang yang melupakan bulan Syaban. Hal ini sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW

ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم — حديث صحيح رواه أبو داود النسائي

Artinya: Bulan Syaban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan ini adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa. [HR Abu Dawud]

Karena pada umumnya, bulan Syaban banyak dilupakan oleh manusia, maka alangkah lebih baiknya untuk mengetahui 3 kejadian penting pada bulan tersebut

Pertama adalah turunnya ayat perintah bersalawat.

Pada bulan Syaban Allah menurunkan surat Al-Ahzab ayat 56 yang memerintahkan umat Islam untuk memperbanyak salawat

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, salawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah bersalawat bermakna Dia memuji Nabi, ‘Malaikat bersalawat’ berarti mereka sedang berdoa, sementara ‘manusia bersalawat’ selaras dengan pengertian mengharap berkah.

Kejadian Kedua di bulan Syaban adalah diwajibkannya puasa Ramadan.

Imam Abu Zakariya Nawawi dalam Al-Majmû‘ Syarah Muhadzdzab menjelaskan bahwa Rasulullah menunaikan puasa Ramadhan selama sembilan tahun selama hidup. Hal itu dimulai dari tahun kedua hijriah setelah kewajiban berpuasa tersebut turun pada bulan Syaban

Ketiga adalah perpindahan kiblat umat Islam dari masjid Aqso ke kakbah.

Hal ini seperti yang diterangkan dalam Surat Al Baqarah ayat 144

قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ

Artinya: “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjid Haram”.

Saat menafsirkan ayat ini, Al-Qurthubi dalam kitab Al-Jami’ li Ahkâmil Qur’an mengatakan bahwa Allah memerintahkan Rasulullah untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Syaban.

Demikianlah 3 kejadian penting yang harus diingat oleh setiap Umat Islam, Wallahu a’lam.

(Ahmad Khalwani)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button