Fikih

Doa Dihindarkan Dari Mempunyai Keinginan Tercela

Menurut para cendekia, salah satu yang menggerakkan dunia adalah keinginan manusia. Manusia itu secara alamiah sudah dibekali keinginan dalam benaknya.  Keinginan itu bisa berupa keinginan baik maupun keinginan tercela. Jika itu keinginan baik maka bagus dan apabila itu keinginan yang tercela maka sebaiknya keinginan itu jangan dilakukan. Karena secara alamiah keinginan pasti muncul dalam benak, maka bolehlah kita berdoa agar dihindarkan dan dijauhkan dari keinginan yang tercela.

Sebagai orang yang beriman maka sudah seyogyanya untuk bisa memanajemen dan mengelola keinginan. Karena dengan mengelola keinginan, manusia bisa akan hidup tenang dan bahagia. Bahkan ada seorang ulama yang berkeinginan untuk tidak berkeinginan. Hal ini lantaran keinginan itu bisa membuat manusia sengsara.

Salah satu yang diuntungkan menjadi seorang beriman yang dibekali dengan keinginan adalah adanya pahala yang berlimpah. Kenapa bisa demikian? Hal ini lantara orang yang berkeinginan baik, dan ia tidak melaksanakan maka ia akan mendapatkan satu pahala. Dan apabila keinginan itu dilaksanakan maka ia akan mendapatkan 10 pahala

«إِنَّ اللهَ كَتَبَ الحَسَنَاتِ وَالسَّيئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ: فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ. وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً» رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ فِي صَحِيْحَيْهِمَا بِهَذِهِ الحُرُوْفِ.

Artinya: “Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan lalu tidak mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat mengerjakan kebaikan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus lipat hingga perlipatan yang banyak. Jika dia berniat melakukan keburukan lalu tidak jadi mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat melakukan keburukan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu sebagai satu keburukan.” (HR. Bukhari)

Meskipun mempunyai keinginan tercela itu tidaklah mendapatkan dosa, akan tetapi jika keinginan itu bergejolak bisa saja manusia terjatuh dalam lembah kemaksiatan. Oleh karenanya lebih baiknya untuk berdoa dengan doa yang diajarkan Rasulullah agar dihindarkan dari keinginan tercela. Dalam riwayat Imam Tirmizi, dituliskan sebuah doa agar terhindar dari keinginan tercela.

بن عِلاَقَةَ عن عمه، وَهُوَ قُطْبَةُ بنُ مالِكٍ  قَالَ: كَانَ النبيّ ﷺ يقول: اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأخْلاَقِ، وَالأعْمَالِ، والأهْواءِ

Artinya: “Diriwayatkan dari Ziyad bin ‘Ilaqah dari pamannya bernama Qutbah bin Malik. Ia berkata, Rasulullah pernah berdoa: Allahumma inni a’udzu bika min munkaratil akhlak, wal a’mal, wal ahwa’ (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari akhlak dan perbuatan maupun keinginan yang tercela)”

Semoga dengan membaca doa ini, kita semua akan dihindarkan dari keinginan tercela sehingga yang tersisa hanya keinginan-keinginan baik saja. Amin.

Redaksi Salafus Shalih

Salafusshalih.com.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan dengan spirit menguatkan agama meneguhkan Indonesia.

Related Articles

Back to top button