Keutamaan Membaca Al Quran dengan Tartil: Menyentuh Hati dan Menenangkan Jiwa

Salafusshalih.com – Membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang mulia dan memiliki kedudukan tinggi dalam Islam. Allah Swt. memerintahkan umat-Nya untuk membaca Al-Qur’an dengan tartil, yaitu secara perlahan, jelas, dan sesuai dengan kaidah tajwid. Hal ini bukan sekadar anjuran, melainkan kewajiban bagi setiap Muslim yang ingin mendekatkan diri kepada Allah Swt. Membaca Al-Qur’an dengan tartil hukumnya wajib ain, yang berarti setiap individu Muslim wajib melaksanakannya dengan sungguh-sungguh.
Allah Swt. berfirman:
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil (perlahan-lahan).” (Al-Muzzammil: 4)
Ayat ini menjadi dalil yang jelas tentang kewajiban membaca Al-Qur’an dengan tartil. Tartil bukan sekadar memperindah suara, tetapi juga bertujuan untuk menghayati dan memahami setiap ayat yang dibaca. Dengan tartil, kita dapat merenungkan makna ayat-ayat Allah serta mengambil pelajaran darinya.
Rasulullah Saw. juga menegaskan pentingnya membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ
“Hiasilah Al-Qur’an dengan suara kalian.” (H.R. Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
Hadis ini menunjukkan bahwa membaca Al-Qur’an dengan suara yang indah dan tartil adalah bagian dari mengagungkan kitab suci Allah. Namun, keindahan suara harus disertai dengan ketepatan dalam membaca serta pemahaman terhadap maknanya.
Membaca Al-Qur’an dengan tartil juga memiliki keutamaan yang besar. Rasulullah Saw. bersabda:
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
“Orang yang mahir membaca Al-Qur’an akan bersama para malaikat yang mulia dan taat. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan merasa kesulitan, ia akan mendapatkan dua pahala.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini mengajarkan bahwa meskipun seseorang belum mahir dalam membaca Al-Qur’an, ia tetap harus berusaha untuk membaca dengan tartil dan benar. Kesungguhan dalam belajar dan membaca Al-Qur’an akan mendatangkan pahala yang besar di sisi Allah Swt.
Selain itu, membaca Al-Qur’an dengan tartil juga membawa ketenangan dan keberkahan dalam hidup. Allah Swt. berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d: 28)
Dengan membaca Al-Qur’an secara tartil, hati akan menjadi tenang dan damai. Setiap ayat yang dibaca dengan penuh penghayatan akan menjadi penyejuk jiwa serta penuntun dalam kehidupan.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa membaca Al-Qur’an dengan tartil, mempelajari tajwid, dan merenungkan maknanya. Jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup serta sumber cahaya yang menerangi jalan menuju keridaan Allah Swt. Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang istiqamah dalam membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an.
(Dwi Taufan Hidayat)