Ulul Amri

Permintaan Aneh Nabi Ibrahim: Menghidupkan Orang Mati

Salafusshalih.com – Menghidupkan orang mati menjadi pikiran yang mengganjal Nabi Ibrahim. Maka dia mengajukan permintaan itu kepada Allah.

Kisah itu diceritakan dalam surah Al-Baqarah ayat 260

وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِـۧمُ رَبِّ أَرِنِى كَيْفَ تُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِن ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَـٰكِن لِّيَطْمَئِنَّ قَلْبِى ۖ قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةًۭ مِّنَ ٱلطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ ٱجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍۢ مِّنْهُنَّ جُزْءًۭا ثُمَّ ٱدْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًۭا ۚ وَٱعْلَمْ أَنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌۭ ٢٦٠

Dan ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.”

Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?”

Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).”

Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.”

Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Ayat ini berkaitan dengan ayat sebelumnya yaitu Al-Baqarah: 258 ketika Nabi Ibrahim berdebat dengan Namrud, Raja Babilonia, tentang siapa paling berkuasa.

أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِى حَآجَّ إِبْرَٰهِـۧمَ فِى رَبِّهِۦٓ أَنْ ءَاتَىٰهُ ٱللَّهُ ٱلْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَٰهِـۧمُ رَبِّىَ ٱلَّذِى يُحْىِۦ وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا۠ أُحْىِۦ وَأُمِيتُ ۖ قَالَ إِبْرَٰهِـۧمُ فَإِنَّ ٱللَّهَ يَأْتِى بِٱلشَّمْسِ مِنَ ٱلْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ ٱلْمَغْرِبِ فَبُهِتَ ٱلَّذِى كَفَرَ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ ٢٥٨

Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan. Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, untuk membuktikan ucapannya bahwa dia juga berkuasa menghidupkan dan mematikan orang, Namrud mendatangkan dua narapidana mati.

Lalu Namrud mengeksekusi satu orang dan mengampuni yang lainnya dengan membiarkan hidup bebas. Demikianlah pemahaman Namrud tentang kekuasaan menghidupkan dan mematikan makhluk.

Namun ketika Nabi Ibrahim berkata,”Allah berkuasa menerbitkan matahari dari timur, maka jika kamu mengaku sebagai tuhan, terbitkanlah matahari dari barat.”

Namrud terdiam. Tidak dapat menjawab sepatah kata pun hujah Nabi Ibrahim. Dia menyadari ketidakmampuannya.

Ayat Al-Baqarah 259 juga menceritakan maha kuasa Allah yang menghidupkan orang mati setelah seratus tahun. Orang yang dihidupkan menyangka baru tidur satu hari. Lalu ditunjukkan tulang belulang keledainya yang menunjukkan telah mati lama kemudian dihidupkan lagi.

أَوْ كَٱلَّذِى مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍۢ وَهِىَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْىِۦ هَـٰذِهِ ٱللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ فَأَمَاتَهُ ٱللَّهُ مِا۟ئَةَ عَامٍۢ ثُمَّ بَعَثَهُۥ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍۢ ۖ قَالَ بَل لَّبِثْتَ مِا۟ئَةَ عَامٍۢ فَٱنظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۖ وَٱنظُرْ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ ءَايَةًۭ لِّلنَّاسِ ۖ وَٱنظُرْ إِلَى ٱلْعِظَامِ كَيْفَ نُنشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًۭا ۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُۥ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌۭ ٢٥٩

Atau seperti orang yang melewati suatu negeri yang  telah runtuh hingga menutupi atap-atapnya, dia berkata, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah hancur?” Lalu Allah mematikannya (orang itu) selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (menghidupkannya) kembali. Dan (Allah) bertanya, “Berapa lama engkau tinggal (disini)?” Dia (orang itu) menjawab, “Aku tinggal (disini) sehari atau setengah hari.” Allah berfirman, “Tidak! Engkau telah tinggal seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, tetapi lihatlah keledaimu (yang telah menjadi tulang belulang). Dan agar Kami jadikan engkau tanda kekuasaan Kami bagi manusia. Lihatlah tulang belulang (keledai itu), bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka ketika telah nyata baginya, dia pun berkata, “Saya mengetahui (yakin) bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Menurut tafsir Ibnu Katsir, negeri yang telah hancur itu adalah Yerusalem setelah seratus tahun diserang Bukhtanashar alias Nebukadnezar II, Raja Babilonia tahun 605 – 562 SM. Kemudian memperbudak penduduknya yaitu bangsa Bani Israil.

Sedangkan orang yang dihidupkan lagi setelah seratus tahun ada yang mengatakan Nabi Uzair. Pendapat lainnya Nabi Khidir.

Riwayat lainnya mengatakan, orang yang dimatikan oleh Allah Swt setelah seratus tahun, lalu dihidupkan lagi bernama Hizqil bin Bawar. Orang tersebut dari kalangan Bani Israil.

(Mushlihin)

Related Articles

Back to top button