Wasilah Doa Dengan Amal

Salafusshalih.com – Wasilah doa dengan amal diceritakan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim.
Mencari wasilah juga perintah Allah dalam surah Al-Maidah ayat 35
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ ٱلْوَسِيلَةَ وَجَـٰهِدُوا۟ فِى سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ٣٥
Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepadaNya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalanNya, agar kamu beruntung.
Hadis wasilah doa dengan amal dilakukan oleh tiga orang yang terjebak dalam gua seperti dikisahkan oleh Rasulullah Saw.
Dari Abu ‘Abdir Rahman Abdullah bin Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhuma, katanya: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada tiga orang dari orang-orang sebelum kalian berangkat bepergian.
Suatu saat mereka terpaksa mereka mampir bermalam di suatu gua kemudian mereka pun memasukinya. Tiba-tiba jatuhlah sebuah batu besar dari gunung lalu menutup gua itu dan mereka di dalamnya.
Mereka berkata, tidak ada yang dapat menyelamatkan mereka semua dari batu besar tersebut kecuali jika mereka semua berdoa kepada Allah Ta’ala dengan menyebutkan amalan baiknya.
Salah seorang dari mereka berkata, “Ya Allah, aku mempunyai dua orang tua lanjut usia. Dan aku tidak pernah memberi minum susu (di malam hari) kepada siapa pun sebelum memberi minum kepada keduanya. Aku lebih mendahulukan mereka berdua daripada keluarga dan budakku.
Kemudian pada suatu hari, aku mencari kayu di tempat yang jauh. Ketika aku pulang ternyata mereka berdua telah terlelap tidur. Aku pun memerah susu dan aku dapati mereka sudah tertidur pulas. Aku pun enggan memberikan minuman tersebut kepada keluarga atau pun budakku.
Seterusnya aku menunggu hingga mereka bangun dan ternyata mereka barulah bangun ketika Subuh, dan gelas minuman itu masih terus di tanganku. Setelah keduanya bangun lalu mereka meminum minuman tersebut.
Ya Allah, jikalau aku mengerjakan sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan wajahMu, maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami ini.”
Batu besar itu tiba-tiba terbuka sedikit, namun mereka masih belum dapat keluar dari gua.
Kemudian orang kedua berdoa. “Ya Allah, dahulu ada putri pamanku yang aku sangat menyukainya. Aku pun sangat menginginkannya. Namun ia menolak cintaku. Hingga berlalu beberapa tahun, ia mendatangiku (karena butuh uang). Aku pun memberinya 120 dinar. Namun pemberian itu dengan syarat ia mau tidur denganku. Ia pun mau. Sampai ketika aku siap menyetubuhinya, keluarlah dari lisannya, “Tidak halal bagimu membuka cincin kecuali dengan cara yang benar.”
Aku pun kaget lantas pergi meninggalkannya padahal dialah yang paling kucintai. Aku pun meninggalkan dinar yang telah kuberikan untuknya. Ya Allah, jikalau aku mengerjakan sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan wajahMu, maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami ini.”
Batu besar itu tiba-tiba terbuka lagi, namun mereka masih belum dapat keluar dari gua.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, lantas orang ketiga berdoa. “Ya Allah, aku dahulu pernah mempekerjakan beberapa pegawai lantas aku memberikan gaji pada mereka. Namun ada satu yang tertinggal yang tidak aku beri. Malah uangnya aku kembangkan hingga menjadi harta melimpah.
Suatu saat ia pun mendatangiku. Ia pun berkata padaku, “Wahai hamba Allah, bagaimana dengan upahku yang dulu?”
Aku pun berkata padanya bahwa setiap yang ia lihat itulah hasil upahnya dahulu yaitu ada unta, sapi, kambing dan budak.
Ia pun berkata, “Wahai hamba Allah, janganlah engkau bercanda.”
Aku pun menjawab bahwa aku tidak sedang bercanda padanya. Aku lantas mengambil semua harta tersebut dan menyerahkan padanya tanpa tersisa sedikit pun.
Ya Allah, jikalau aku mengerjakan sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan wajahMu, maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami ini”.
Lantas batu yang menutupi gua terbuka. Mereka keluar dan berjalan.
(Sugeng Purwanto)