Fikih

Meng-qadha Shalat Sunah, Bolehkah?

Salafusshalih.com – Dalam Islam, sholat fardhu adalah ibadah wajib yang tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan apapun. Oleh karenanya umat Islam wajib melaksanakan sholat farhu ini dalam setiap keadaan dan situasi, bahkan dalam keadaan perang sekalipun. Apabila seseorang meninggalkan sholat fardhu tentu wajib mengqodhonya atau menggantikannya. Berbeda dengan sholat fardhu, sholat sunah adalah ibadah tambahan apabila dilaksanakan mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan tidaklah mengapa. Lantas bolehkan kita mengqodho sholat sunah yang tertinggal?

Bagi sebagian orang yang telah terbiasa melaksanakan sholat sunah, maka apabila tertinggal akan sangat merasa rugi. Oleh karenanya orang tersebut berusaha mengganti sholat yang tertinggal tersebut. Sebagaimana contoh, ada seseorang yang telah terbiasa melaksanakan sholat dhuha, pada suatu waktu karena kesibukan tidak melaksanakan sholat dhuha. Lantas orang tersebut mengganti sholat dhuha yang tertinggal padahal sholat dhuha dalam ajaran Islam adalah ibadah sunah. Yang menjadi pertanyaan, bolehkan orang tersebut melakukannya

Para ulama sendiri membolehkan seseorang untuk mengqodho atau mengganti sholat sunah yang terikat dengan waktu seperti sholat dhuha dan sholat ied. Sementara itu. Sholat sunah yang dilakukan berdasarkan sebab sesuatu seperti sholat istisqo, sholat tahiyatul masjid maka tidak diperkenankan untuk mengqodhonya. Dalam kitab fathul mu’in diterangkan hal yang demikian

ويندب قضاء نفل مؤقت إذا فات كالعيد والرواتب والضحى، لا ذي سبب ككسوف وتحية وسنة وضوء. ومن فاته ورده – أي من النفل المطلق – ندب له قضاؤه، وكذا غير الصلاة.

Artinya : Apabila meninggalkan sholat sunah yang memiliki waktu, disunahkan untuk mengqodho seperti sholat ied, rawatib, dan sholat dhuha. Sementara mengqodho sholat sunah yang berkaitan dengan sebab tidak disunahkan seperti sholat istisqo, tahiyatul masjid, dan sholat sunah wudhu’. Disunahkan bagi orang yang meninggalkan sholat sunah mutlak untuk melakukan qodho, begitu juga ibadah selain shalat.

Dari keterangan ini menjadi jelas bahwa seseorang hanya diperbolehkan untuk mengqodho sholat sunah yang memiliki keterkaitan waktu saja. Wallahu A’lam.

(Ahmad Khalwani)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button