Pesan Nabi Muhammad, Jangan Membuka Aib Seseorang di Hadapan Umum
Salafusshalih.com – Sering kali kita mendengar kata “di negeri antah berantah” atau “di negeri konoha” ketika seseorang hendak mengkritik negerinya sendiri. Dan Atau ada yang bilang saya mempunyai teman yang melakukan ini dan itu, tanpa menyebut nama siapa temannya. Mungkin bagi sebagian orang, cara seperti ini adalah cara terbaik untuk tidak membuka aib seseorang, teman, negerinya sendiri. Dengan cara menyamarkan seperti ini tentu kita kan terhindar dari membicarakan dan membuka aib seseorang di hadapan umum.
Nabi Muhammad sendiri memberikan teladan ketika mendengar kabar yang kurang baik dan atau aib seseorang, maka Nabi Muhammad tidak pernah menyebutnya secara langsung ketika ingin memberikan hikmah dan nasehat kepada para sahabatnya, Nabi Muhammad akan berusaha menyamarkan nama dengan diksi yang umum. Istri Rasulullah, Aisyah menggambarkan apabila Nabi akan memberikan ceramah atau pengibaratan, Nabi tidak pernah menyebut nama seseorang secara langsung, akan tetapi dipakai diksi yang umum.
قالت عائشة رضى الله عنها كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا بلغه عن الرجل شيئ ,لم يقل ما بال فلان ولكن يقول : ما بال اقوام يقولون حتى لا يفضح احدا ” ( أبو داود فى السنن حديث 4790,)
Artinya: “Siti Aisyah, istri Nabi, mengatakan : Jika Nabi memperoleh informasi tentang seseorang yang berperilaku/bertindak/berkata-kata tentang sesuatu yang tidak baik, beliau tidak mengatakan : “Si fulan atau si anu (menyebutkan nama) mengatakan begini atau begitu”, melainkan beliau mengatakan : “Ada suatu kaum/komunitas yang mengatakan begini atau begitu”, sehingga tidak membuka keburukan seseorang di depan publik”.
Cara Nabi Menghindari Membuka Aib Di Hadapan Umum
Dari hadis yang di atas, kita bisa belajar bagaimana cara Nabi Muhammad agar kita tidak membuka aib seseorang. Caranya tentu dengan menyamarkannya. Dalam hadis yang lain, dijelaskan juga bahwa Nabi Muhammad juga tidak pernah menyebut nama seseorang yang berkaitan dengan aib di hadapan umum
ان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا وجد خطأ في بعض أفعال أو أقوال صحابته, يصعد المنبر فيحمد الله و يثني عليه ثم يقول: مابال أقوام يفعلون كذا وكذا)), فلا يصرح بالأسماء لعلمه أن التصريح بأسماء المخطئين فيه خطورة على قلوبهم و نفوسهم,
Artinya: “Bila Nabi menemukan/mengetahui/mendengar kekeliruan pada tindakan atau ucapan sahabatnya, beliau tampil di mimbar (masjidnya). Sesudah menyampaikan puji syukur kepada Allah, beliau mengatakan : “Ada suatu kaum (komunitas) melakukan ini dan itu”. (Beliau tidak menyebut nama sahabatnya itu. Beliau sangat menjaga ucapannya bahwa menyebut nama orang yang melakukan tindakan salah/keliru, akan menyakiti hati dan melukai jiwanya).
Demikianlah pesan sekaligus cara Nabi untuk menghindari membicarakan dan membuka aib seseorang di hadapan umum. Wallahu A’lam.
(Ahmad Khalwani)