Proyeksi Masa Depan Wahabi di Indonesia: Merusak Islam, Menghancurkan Negara!

Salafusshalih.com – Dalam sebuah artikel ilmiah berjudul “Who is The Real Threat? Daesh (ISIL) or Wahhabism as Its Ideology?”, Zeyyat Bandeoğlu memberikan kesimpulan menarik. Menurutnya, daripada ISIS, Wahabi memiliki ancaman jangka panjang yang lebih mengkhawatirkan. Secara genealogis keduanya memang tidak sama: ISIS melakukan teror sementara Wahabi tidak. Namun, mengapa Wahabilah yang justru monster penghancur agama dan negara?
Penting dicatat bahwa dalam hal ekspansi, ISIS dan Wahabi mirip karena tidak mengakui batas-batas negara dan berusaha untuk memengaruhi seluruh umat Muslim. Selain itu, baik ideologi Wahabi maupun ISIS sama-sama sepakat tentang konsep hijrah yang mengklasifikasi dunia antara Dār al-Islām (Negara Islam) dan Dār al-Kufr (Negara Kafir). Karena itu, keduanya dapat disatukategorikan sebagai transnasionalisme.
Bandeoğlu menganggap Wahabi lebih paten dari segi ancaman karena ketahanan eksistensial mereka. ISIS telah dilemahkan oleh berbagai operasi militer dan kehilangan banyak wilayah baik di Irak maupun Suriah. Mustahil mereka akan memperoleh lebih banyak wilayah lagi, termasuk di Indonesia. Justru, mereka akan terus kehilangan lebih banyak wilayah dan kekuatan, hingga akhirnya ISIS akan memudar atau teralienasi.
Tetapi, di bawah panji Wahabisme, organisasi teroris baru akan terus bermunculan tiada akhir. Selama Wahabi sebagai lumbung ideologi teror global terus tumbuh dan menyebarkan ajarannya terhadap umat Muslim, selama itu pula terorisme tidak akan sirna. Karena itu, kata Bandeoğlu, cara paling efektif untuk melawan ISIS dan mencegah munculnya organisasi teroris baru adalah dengan melawan Wahabi itu sendiri.
Saat ini, harus diakui bahwa Wahabi telah menjadi begitu kuat dan berhasil membajak keyakinan Islam di seluruh dunia, khususnya Indonesia. Banyak ustaz-ustaz produk Arab Saudi—yang didanai secara pendidikan dan disponsori secara dakwah oleh Wahabi—mulai mengancam masa depan Indonesia. Ini jelas masalah serius yang jika dibiarkan, Islam di Indonesia akan musnah dan negara ini sendiri akan terpecah-belah bahkan hancur.
Wahabi Adalah Musuh Islam
Memang tidak dapat disangkal bahwa selama tidak melakukan teror, Wahabi berhak atas keyakinan doktrinal mereka. Tetapi perlu dipikirkan juga bahwa efek buruk jangka panjang jika Wahabi terus-menerus menebarkan doktrin di tanah air bukan sesuatu yang remeh-temeh. Jika dalam kondisi minoritas seperti sekarang saja mereka sudah menciptakan friksi antarumat Islam, bagaimana dengan kondisi mayoritas nanti?
Wahabi berkembang sebagai keyakinan ultra-ortodoksi. Ajarannya menyempitkan syariat Islam, mengutak-atik turats, dan mengkafirkan banyak ulama Muslim. Wahabi seolah memberikan jawaban keagamaan yang murni, namun penuh dengan dogma kekerasan dan perpecahan sosial. Mereka mengeklaim sebagai pengikut ulama salaf, tetapi menyimpang dari esensi sejati salaf al-shālih itu sendiri. Wahabi merusak Islam dari dalam.
Karena itu, Wahabi sejatinya menentang Islam dan berusaha menjauhkan umat dari esensi agama. Allah melalui Al-Qur’an melarang Muslim mencaci-maki sesama (QS. al-Hujurat [49]: 11), Wahabi bukan hanya mencaci-maki tapi mengkafirkannya. Nabi dalam hadis mengajarkan toleransi sesama dan melarang brutalisme (al-la’ān), Wahabi malah selalu melaknat sesama Muslim dalam setiap ceramah mereka.
Artinya, pertama, Wahabi merusak Islam dengan cara mendestruksi wasatiah. Islam sebagai rahmat, di tangan Wahabi berubah menjadi laknat. Islam sebagai katalisator perdamaian dan harmoni antarumat, di tangan Wahabi jadi dalang teror dan pemecah-belah umat. Citra Islam juga rusak di mata global karena doktrin Wahabi, bahkan melahirkan islamofobia yang mengecap Islam sebagai agama kekerasan dan terorisme. Islam rusak, Wahabi dalangnya.
Tidak hanya itu, sesama umat Islam hari ini juga mustahil bersatu akibat propaganda Wahabi. Sebagai contoh, Iran yang selalu berada di garda terdepan membela Palestina dari genosida Israel distigmatisasi oleh Wahabi sebagai agenda buruk Syiah. Akibatnya, umat Islam tidak satu front dengan Iran, dan lebih memilih percaya Wahabi yang ternyata berkoalisasi dengan Amerika dan zionis Israel. Sekali lagi, Islam dirusak oleh Wahabi.
Islam di Indonesia lambat-laun sedang dirusak oleh Wahabi. Lihat saja, misalnya, bahwa keberislaman hari ini jauh berbeda dengan keberislaman sebelum Wahabi datang ke negara ini. Dahulu, lokalitas Islam sangat lestari. Umat hidup dalam toleransi dan akulturasi—namun tetap mempertahankan nilai-nilai Islam. Namun sekarang, semuanya berubah. Islam di negara ini jadi tegang, kaku, menyeramkan, bahkan jadi biang teror gara-gara Wahabi.
Wahabi Akan Hancurkan NKRI
Ini yang paling wajib diperhatikan bersama, bagaimana masa depan Indonesia di tengah arus indoktrinasi Wahabi? Jawabannya adalah: akan hancur. Wahabi memang tidak melakukan aksi teror, tetapi mereka membuat perpecahan akut yang akan berujung pada konflik horizontal dan disintegrasi bangsa. Dari situ sudah terlihat jelas, bahwa di masa depan, Wahabi akan merusak Islam dan NKRI sekaligus tanpa sisa.
Mari lihat bagaimana Wahabi akan merobohkan pilar-pilar kebangsaan. Pancasila? Wahabi tidak pro-Pancasila. Buktinya, mereka mencederai sila ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’ dan ‘Persatuan Indonesia’. Setiap dakwahnya mempertontonkan keterbelakangan mindset dan kebiadaban sikap, yang sengaja dilakukan untuk memecah-belah persatuan dan kesatuan. Bhinneka Tunggal Ika? Wahabi sangat membencinya.
Bagi Wahabi, semua umat Islam harus sama persis dengan mereka. Kalau tidak, maka akan dicap sesat dan kafir. Dalam doktrin Wahabi, sesama Muslim pun halal dibunuh, apalagi yang di luar agama Islam—tidak ada artinya bagi Wahabi dan halal darahnya. UUD 1945? Wahabi menganggapnya hukum setan (thāghūt) yang tidak boleh diikuti. Bagi Wahabi, hukum yang tepat adalah potong tangan, qishāsh, rajam, dan sejenisnya.
Intinya, jika kelak Wahabi menguasai NKRI sebagaimana mereka menguasai Arab Saudi selama ini, maka seluruh kearifan lokal akan musnah. Situs sejarah seperti makam tokoh terdahulu akan dibongkar karena dianggap kufur. Kerukunan antar-Muslim dan antarumat beragama juga akan punah, karena yang tersisa adalah eksklusivisme perpecahan. Ketika itu semua terjadi, negara ini segera hancur. Maka, mari lawan dan musnahkan Wahabi segera.
Wallahu A’lam bi ash-Shawab…
(Ahmad Khoiri)