Sunah Memulai Sesuatu Dengan Tangan Kanan
Salafusshalih.com – Nabi Muhammad adalah manusia paripurna. Sehingga segala sesuatu yang ada pada Nabi baik itu ucapan, tingkah laku maupun persetujuannya bisa dijadikan teladan oleh umat Islam di seluruh dunia. Seluruh aktivitas Nabi Muhammad bisa dijadikan teladan, dan untuk mengikuti sunah Rasul bisa dimulai dari yang paling ringan dulu seperti memulai sesuatu dari sebelah kanan.
Aisyah, Istri Rasulullah menyampaikan bahwa Nabi Muhammad suka memulai sesuatu dari sebelah kanan terlebih dahulu
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ، فِي تَنَعُّلِهِ، وَتَرَجُّلِهِ، وَطُهُورِهِ، وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ
Artinyta: “Dahulu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam amat menyukai memulai dengan kanan dalam mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci dan dalam urusannya yang penting semuanya.” [HR. Bukhari-Muslim]
Hadis ini memberikan satu keterangan bahwa Nabi Muhammad sangat suka memulai dengan sebelah kanan ketika hendak memakai sandal, menyisir rambut, bersuci maupun dalam hal penting. Ini tentu juga mengindikasikan bahwa umat Islam seyogyanya untuk mengikuti sunah atau cara Rasulullah dengan mendahulukan sebelah kanan.
Terkait Hal hadis ini, Imam Nawawi berkata, “Suatu kaidah syariat bahwa segala yang berhubungan dengan kemuliaan dan keindahan dianjurkan untuk memulai dengan sebelah kanan. Dan segala yang merupakan kebalikannya dianjurkan memulai dengan sebelah kiri,”
Coba renungkan sejenak, jikalau ketika kita beraktivitas setiap harinya dengan mulai dengan sebelah kanan. Saat memakai sandal atau sepatu, saat mengenakan pakaian, saat menyisir rambut. Lantas semua itu diniatkan untuk mengikuti sunah Rasul. Betapa banyak pahala yang akan didapatkan.
Memang kelihatannya hal demikian adalah hal yang amat sepele. Namun memulai sesuatu dari sebelah kanan terlebih dahulu merupakan sunah Rasul. Sehingga ketika semua melakukan sesuatu dari sebelah kanan maka sudah tercatat sebagai mengikuti sunah Rasul. Dan ketika mengikuti sunah Rasul akan mendapatkan pahala dan syafaatnya kelak di hari akhir.
Sungguh Islam adalah agama yang mudah, untuk mencari pahala bisa dilakukan dengan mudah. Lantas sebenarnya nikmat Islam mana lagi yang hendak kau dustakan.?
(Redaksi)