Shalat Sunah Fajar Lebih Baik Daripada Dunia dan Seisinya, Apa Maknanya?

Salafusshalih.com – Shalat sunah Fajar merupakan salah satu ibadah ringan tetapi memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Salallahualaihiwasalam bersabda:
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat salat (sunah) Fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (H.R. Muslim No. 725)
Hadis ini menggambarkan betapa bernilainya dua rakaat salat sunah yang dilakukan sebelum salat Subuh. Sekaya dan semegah apa pun dunia, semua itu tidak sebanding nilainya dengan dua rakaat ini jika dikerjakan dengan ikhlas dan penuh kekhusyukan.
Makna dan Keutamaan Shalat Sunah Fajar
Dalam Islam, salat sunah berfungsi sebagai penyempurna bagi salat fardu. Salat sunah Fajar termasuk dalam kategori rawatib, yaitu salat sunah yang mengiringi salat wajib. Keutamaannya sangat besar, hingga Rasulullah salallahuaalaihiwasalam tidak pernah meninggalkannya, baik ketika berada di rumah maupun dalam perjalanan (safar). Ini menandakan betapa pentingnya salat sunah Fajar dalam kehidupan seorang muslim.
Dalam hadis lain, Rasulullah bersabda:
لَا تَدَعُوا رَكْعَتَىِ الْفَجْرِ وَإِنْ طَرَدَتْكُمْ الْخَيْلُ
“Janganlah kalian tinggalkan dua rakaat (sunah) Fajar, meskipun kalian dikejar oleh pasukan berkuda.” (H.R. Abu Dawud No. 1257, An-Nasa’i No. 1776, Ahmad No. 15523; dinilai sahih oleh Al-Albani)
Pesan ini menegaskan bahwa salat sunah Fajar sangat urgen, hingga tetap dianjurkan meski dalam kondisi genting sekalipun. Bahkan jika seseorang tertinggal salat Subuh karena tertidur—sebagaimana pernah dialami Rasulullah—ia tetap dianjurkan mendahulukan salat sunah Fajar sebelum menunaikan salat fardu.
Mengapa Shalat Sunah Fajar Lebih Baik Daripada Dunia dan Seisinya?
Ungkapan “lebih baik daripada dunia dan seisinya” menunjukkan bahwa pahala salat sunah Fajar melebihi seluruh harta benda, kekuasaan, keluarga, dan kenikmatan duniawi yang bisa dimiliki manusia. Dunia dan segala isinya bersifat sementara, sedangkan pahala dari ibadah ini bersifat abadi dan menjadi bekal di akhirat.
Allah Subhanahuwata’ala berfirman:
وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ
“Sedangkan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (Al-A‘la: 17)
Sebanyak apa pun harta yang dikumpulkan di dunia, semuanya akan ditinggalkan saat ajal menjemput. Sebaliknya, amal ibadah yang dilakukan dengan ikhlas karena Allah—seperti dua rakaat sunah Fajar—akan menyertai dan memberi manfaat di akhirat kelak. Inilah sebabnya mengapa salat ini lebih baik daripada dunia dan seisinya.
Teladan Rasulullah dalam Menjaga Shalat Sunah Fajar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menjaga salat sunah Fajar. Dalam berbagai riwayat disebutkan bahwa beliau tidak pernah meninggalkannya, bahkan ketika safar sekalipun. Ini menunjukkan bahwa dua rakaat ini menempati kedudukan khusus di hati Rasulullah.
Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa salat sunah Fajar termasuk nawafil—salat tambahan yang dilakukan sebagai pelengkap salat wajib. Karenanya, Rasulullah memberikan perhatian khusus pada salat ini dan menganjurkan umatnya untuk selalu menjaganya.
Kesimpulan: Amalan Sederhana, Ganjaran Luar Biasa
Salat sunah Fajar adalah amalan ringan dengan keutamaan luar biasa. Hanya dua rakaat, tetapi lebih baik daripada dunia dan segala isinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melewatkannya, dan mencontohkan pentingnya salat ini kepada seluruh umatnya.
Seorang muslim sebaiknya tidak melalaikan salat sunah Fajar. Ia adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya—amalan sederhana dengan ganjaran agung. Dengan memahami keutamaannya, semoga kita menjadi lebih bersemangat dalam menjaga dan memperbaiki kualitas salat kita.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan taufik dan kekuatan kepada kita untuk terus beristikamah dalam ibadah. Amin.
(Dwi Taufan Hidayat)