4 Pesan Rasulullah Saat Haji Wada (Haji Perpisahan)
Salafusshalih.com – Pelaksanaan ibadah haji tahun 1433 H / 2022 telah berakhir. Semoga mereka-mereka yang melaksanakan ibadah haji dijadikan Allah dengan capaian haji Mabrur. Perolehan haji Mabrur ini sangat penting bagi jamaah haji, karena dalam hadis Nabi dikatakan tiada balasan bagi haji mabrur kecuali surga. Ketika kembali ke Tanah Air, alangkah lebih baiknya para calon jamaah haji dan juga umat Islam pada umumnya untuk melaksanakan tiga pesan Rasulullah saat melaksanakan haji wada atau haji perpisahan.
Rasulullah sendiri dalam catatan sejarah melaksanakan haji wada pada tahun ke 10 Hijriyah. Dalam suatu hadis, saat melaksanakan haji perpisahan ini, Nabi Muhammad berpesan kepada umatnya untuk menjadi Mukmin, Muslim, Mujahid dan Muhajir. Rasulullah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم في حجة الوداع: ألا أخبركم بالمؤمن؟ من أمنه الناس على أموالهم وأنفسهم، والمسلم من سلم الناس من لسانه ويده، والمجاهد من جاهد نفسه في طاعة الله، والمهاجر من هجر الخطايا والذنوب
Artinya, “Nabi SAW bersabda saat haji wada; Maukah kalian kuberitahu pengertian mukmin? (Mukmin) Yaitu orang yang memastikan dirinya memberi rasa aman untuk jiwa dan harta orang lain. Sementara muslim ialah orang yang memastikan ucapan dan tindakannya tidak menyakiti orang lain. Sedangkan mujahid adalah orang yang bersungguh-sungguh dalam ketaatan kepada Allah SWT. Sedangkan orang yang berhijrah ialah orang yang meninggalkan kesalahan dan dosa.”
Pesan Rasulullah Saat Haji Wada, Jadilah Mukmin, Muslim, Mujahid dan Muhajir
Dari pesan Rasulullah ini bisa diketahui bahwa umat Islam diperintahkan oleh Rasulullah untuk menjadi Mukmin, Muslim, Mujahid dan Muhajir.
Mukmin dan Muslim dalam hadis di atas hampir memiliki pengertian yang sama, yaitu menjadikan orang lain dan hartanya selamat dari perbuatan dan lisan kita. Intinya jangan sampai perbuatan dan lisan kita menyakiti hati dan harta orang di sekitar kita.
Namun demikian untuk pengertian Mujahid atau orang yang berjihad seringkali dijabarkan terlalu luas sehingga menghilangkan esensinya. Dalam hadis di atas sangat jelas bahwa orang jihad itu sesungguhnya adalah orang yang bersungguh-sungguh melakukan ketaatan kepada Allah. Namun demikian, ada segelintir orang yang menyatakan jihad adalah perang melawan kafir. Padahal jika salah mengartikan jihad ini seseorang akan kehilangan identitas muslim dan mukmin karena malah justru menyakiti, menghilangkan harta dan nyawa orang lain.
Dan yang terakhir ini juga seringkali disalah pahami orang kebanyakan orang. Hijrah yang sesungguhnya adalah meninggalkan kesalahan dan dosa. Namun banyak dari kita mengartikan hijrah sebagai berpindah haluan ideologi keagamaan.
Semoga kita semua dijadikan oleh Allah sebagai hamba yang benar-benar beridentitas Muslim, Mukmin, Mujahid dan Muhajir, Amin!
(Ahmad Khalwani)