4 Syarat Diperbolehkan Memuji Seseorang Di Hadapannya Langsung
Salafusshalih.com – Salah satu sifat dasar manusia adalah senang dipuji. Setiap manusia pasti pada dasarnya senang akan dipuji. Namun demikian, pujian yang dilayangkan seseorang hendaknya jangan sampai membuat orang yang dipuji merasa jumawa dan berbesar hati. Jangan-jangan pujian tersebut malah akan menjerumuskan di masa mendatang. Banyak sekali orang yang saling memuji namun tidak secara langsung, lantas apakah kita boleh memuji seseorang dihadapannya secara langsung.
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad melarang memuji seseorang secara langsung, Nabi Muhammad mengibaratkan untuk melemparkan debu kepada orang yang memuji secara langsung.
إذا رأيتم المداحين فاحثوا في وجوههم التراب
Artinya: “Jika Engkau melihat orang yang memuji, maka taburkanlah debu di wajahnya” (HR Muslim No. 3002).
Namun demikian, dalam sebuah hadis yang lain, Nabi Muhammad pernah memuji secara langsung kepada Abdullah bin Salam, bahwa dirinya adalah calon penghuni surga. 2 hadis ini jika dilihat secara selintas akan bertolak belakang, yang satu memperbolehkan memuji langsung dan yang satunya melarang. Dan untuk melihat lebih gamblang tentang boleh tidaknya memuji seseorang dihadapanya langsung simaklah penjelasan Imam Nawawi berikut ini:
“Para ulama mengatakan, cara untuk mengompromikan hadis-hadis seperti itu adalah (dengan memahami) larangan itu berlaku jika mengandung risiko atau bahaya bagi orang yang dipuji, berlebihan dari kenyataannya, atau pujian itu ditujukan kepada orang yang dikhawatirkan tertimpa fitnah berupa ujub dan semacamnya ketika mendengar pujian itu. Adapun orang yang tidak dikhawatirkan akan mengalami hal seperti itu bahkan akan termotivasi untuk menyempurnakan ketakwaannya, meneguhkan akal dan pengetahuannya, maka tidak ada larangan memujinya di hadapan orang itu dengan catatan pujian itu bukannya membahayakannya, tetapi malahan membuahkan kemaslahatan seperti timbulnya kebaikan dan peningkatannya, atau kebaikan yang terus menerus, atau menumbuhkan keteladanan, maka pujian seperti itu dianjurkan.” (Lihat Imam an-Nawawi, Shahih Muslim bi Syarhi an-Nawawi, [Muassasah Qurthubah, 1994]), Cetakan 2, Juz 18, hal. 170.
Syarat Memuji Seseorang Secara Langsung
Dari keterangan Imam Nawawi di atas, setidaknya terdapat empat syarat jika seseorang hendak memuji seseorang secara langsung dihadapannya
Pertama, sebaiknya pujian yang akan diberikan tidak menimbulkan dampak negatif kepada orang yang dipuji. Jika pujian bisa menimbulkan kesombongan atau hilangnya keikhlasan orang yang dipuji, maka pujian secara langsung dihadapnya sebaiknya tidak dilakukan.
Kedua, pujian sebaiknya bersifat faktual dan tidak hiperbolis atau melebih-lebihkan
Ketiga, sebaiknya tidak perlu memuji orang yang suka menyombongkan diri. Hal ini lantaran akan menambah kesombongannya apabila mendapat pujian
Keempat, sebaiknya pujian yang diberikan akan menambah motivasi dan semangat orang yang dipuji untuk terus bertakwa kepada Allah dengan melakukan amal saleh
Demikianlah 4 syarat memuji seseorang dihadapannya secara langsung, Wallahu A’lam Bishowab.
(Ahmad Khalwani)