Mujadalah

Ahli Ibadah Yang Menjadi Ahli Neraka

Salafusshalih.com – Hidup di dunia ini adalah perantara kita semua menuju kehidupan akhirat. Jika amal kita diterima maka kita akan mendapatkan surga, dan jika tertolak akan mendapatkan neraka. Untuk bisa mendapatkan surga, tempat yang penuh kenikmatan maka kita semua harus melakukan ibadah dan amal saleh yang di ridhoi oleh Allah. Namun demikian kita semua harus mawas diri dan waspada, karena ada juga ahli ibadah yang justru jadi ahli neraka. Siapakah mereka?

Nabi Muhammad bersabda

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻟَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﻋَﻤَﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﻳَﺒْﺪُﻭ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ ﻭَﻫُﻮَ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭ

Artinya: “Sesungguhnya seseorang benar-benar melakukan amalan surga – menurut yang tampak bagi masyarakat – padahal ia termasuk penduduk neraka.” [HR. Bukhori- Muslim]

Dari hadis ini, kita semua sebagai muslim harus waspada dan hati, jangan sampai melakukan amalan ahli surga dengan ibadah, namun justru jadi ahli neraka. Dari hadis ini bisa dilihat bahwa ahli ibadah yang jadi ahli neraka adalah mereka yang rajin ibadah hanya ketika di hadapan manusia. Mungkin ibadahnya hanya untuk mencari popularitas semata, tanpa ada niat ikhlas untuk beribadah kepada Allah Swt. terkait hal ini seorang ulama, Imam Syatibi mengingatkan kita

آخر الأشياء نزولا من قلوب الصالحين : حب السلطة والتصدر

Artinya: “Hal yang paling terakhir luntur dari hati orang-orang saleh adalah cinta kekuasaan dan cinta eksistensi (popularitas).”

Penyebab Ahli Ibadah Menjadi Ahli Neraka

Rasulullah memberitakan kepada kita bahwa ahli ibadah yang jadi ahli neraka ini beribadah layaknya orang pada umumnya. Mereka sholat malam seperti kebanyakan orang sholat malam, namun itu semua hanya di hadapan manusia. Dan ketika ia dalam keadaan sendiri ia melanggar aturan-aturan Islam.

ﺃَﻣَﺎ ﺇِﻧَّﻬُﻢْ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧُﻜُﻢْ ﻭَﻣِﻦْ ﺟِﻠْﺪَﺗِﻜُﻢْ ﻭَﻳَﺄْﺧُﺬُﻭﻥَ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺄْﺧُﺬُﻭﻥَ ﻭَﻟَﻜِﻨَّﻬُﻢْ ﺃَﻗْﻮَﺍﻡٌ ﺇِﺫَﺍ ﺧَﻠَﻮْﺍ ﺑِﻤَﺤَﺎﺭِﻡِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻧْﺘَﻬَﻜُﻮﻫَﺎ

Artinya: “Sesungguhnya mereka adalah saudara kalian dan dari golongan kalian. Mereka salat malam sebagaimana kalian. Akan tetapi, mereka adalah kaum yang jika sendirian, mereka menerjang hal yang diharamkan Allah.” [HR. Ibnu Majah]

Semoga dengan mengetahui ini, kita semua menjadi ahli ibadah yang sesungguhnya yaitu yang beribadah ikhlas kepada Allah tanpa ingin polularitas di hadapan manusia. Dan semoga kita menjadi hamba yang bertakwa baik dalam keadaan ramai maupun dalam keadaan sendirian. Amin. (Redaksi)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button