Ulul Amri

Ketika Mencintai Sesuatu, Ini Ajaran Rasulullah

Salafusshalih.com – Salah satu hal yang muncul secara alamiah dalam diri setiap manusia adalah mencintai sesuatu, baik itu orang, sifat maupun benda. Rasa mencintai ini tidak tidak bisa dihindari maupun dihilangkan, oleh karena rasa mencintai itu harus dikelola dengan baik. Ketika sedang mencintai sesuatu, maka perhatikanlah ajaran Rasulullah berikut ini.

Ajaran Rasulullah ketika mencintai sesuatu adalah tidak berlebihan dalam mencintai dan tidak berlebihan dalam membenci. Menyukai sesuatu harus itu sesederhana mungkin dan sesuai porsinya. Hal ini sebagaimana yang disabdakan Rasulullah.

أَحْبِبْ حَبِيبَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيضَكَ يَوْمًا مَا، وأَبْغَضْ بَغِيضَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَكَ يَوْمًا مَا

Artinya: “Cintailah sahabat dekatmu sesederhana mungkin, barangkali satu hari nanti ia menjadi orang yang kamu benci dan bencilah dengan benci sesederhana mungkin karena siapa tahu suatu hari nanti ia akan menjadi sahabat dekatmu”. (HR. Tirmidzi)

Rasulullah melarang seseorang mencintai sesuatu secara berlebihan karena barangkali suatu saat akan menjadi kebencian yang berlebihan juga. Dalam hadis yang lain, Rasulullah menegaskan bahwa sebaik-baik suatu urusan adalah pertengahannya, tidak berlebih ke kanan maupun ke kiri.

 

خَيْرُ الْأُمُورِ أَوْسَاطُهَا

Artinya:  “Sebaik-baik perkara adalah yang pertengahan.”

Salah satu alasan Rasulullah mengajarkan untuk mencintai sesuatu dengan sesederhana mungkin adalah karena belum tentu yang dicintainya itu adalah hal yang terbaik. Dengan tidak menyukai sesuatu secara berlebih, akhirnya bisa meminimalisir kekecewaan. Dan pula apa yang dibencinya juga belum tentu yang terburuk, bisa jadi malah menjadi yang terbaik. Oleh karenanya cintailah sesuatu sesederhana mungkin. Hal ini juga seperti yang difirmankan Allah dalam surat Al-Baqarah, ayat 216.

وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Dari keterangan ini, bisa disimpulkan bahwa ajaran Rasulullah ketika mencintai sesuatu adalah cintalah secara sederhana dan jangan berlebihan. Wallahu A’lam Bishowab.

(Ahmad Khalwani)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button