Seperti Yang Diajarkan Oleh Rasulullah, Ini Niat Bekerja

Salafusshalih.com – Sudah menjadi kelaziman bahwa setelah orang menjadi dewasa, salah satu tuntutan kehidupan yang harus ia lakukan adalah bekerja. Dengan bekerja ini tentunya nanti ia dan atau keluarganya akan bisa melanjutkan kehidupannya. Bekerja adalah hal yang amat baik dalam Islam, sebagai orang yang beriman tentu harus meniatkan saat bekerja dengan hal-hal yang diajarkan Rasulullah. Dan berikut niat-niat bekerja sesuai hadis Rasulullah.
Menjaga niat bekerja itu amat penting. Rasulullah sendiri dalam hadisnya mengatakan bahwa niat seseorang itu lebih baik daripada perbuatannya.
نِيةُ المُؤْمِنِ خَيْرٌ مِنْ عَمَلِهِ
Artinya: “Niat seorang mukmin lebih utama dari pada amalnya.”
Karena niat itu lebih baik daripada amalnya, oleh karenanya amatlah penting menjaga niat yang baik saat bekerja. Dalam hadisnya, Rasulullah setidaknya menjelaskan bahwa setidaknya orang yang bekerja niatnya ada tiga atau memilih satu atau dua dari niat ini.
Rasulullah menerangkan setidaknya niat orang yang bekerja adalah menjaga kehormatan dirinya, menafkahi keluarga dan menyantuni keluarga atau saudara yang membutuhkan. Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa mencari kehidupan dunia dengan jalan halal, karena niat menjaga kehormatannya dari suatu masalah, dan niat usaha menafkahi keluarganya, menyantuni tetangganya yang kekurangan, maka kelak ia akan datang di hari kiamat dengan wajah bagaikan bulan di malam purnama. Dan barangsiapa mencari dunia dengan jalan halal, namun karena niat menumpuk-numpuknya, maka kelak ia akan bertemu dengan Allah dengan kondisi dibenci oleh-Nya.”
Rasulullah sendiri menjanjikan surga bagi orang yang bekerja dengan halal kemudian membelanjakan hasilnya itu sesuai hak dan ketiga niat tersebut.
اَلدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، مَنِ اكْتَسَبَ فِيْهَا مَالاً مِنْ حِلِّهِ وَأَنْفَقَهُ فِيْ حَقِّهِ، أَثَابَهُ اللهُ عَلَيْهِ، وَأَوْرَدَهُ جَنَّتَهُ، وَمَنِ اكْتَسَبَ فِيْهَا مَالاً مِنْ غَيْرِ حِلِّهِ، وَأَنْفَقَهُ فِيْ غَيْرِ حَقِّهِ، أَحَلَّهُ اللهُ دَارَ اْلهَوَانِ، وَرُبَّ مُتَخَوِّضٍ فِيْ مَالِ اللهِ وَرَسُوْلِهُ لَهُ النَّارُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ. – رواه البيهقى عن ابن عمر
Artinya: “Dunia itu manis lagi hijau. Barangsiapa yang memperoleh harta dari usaha halalnya, lalu ia membelanjakannya sesuai dengan hak-haknya. Niscaya Allah akan memberinya pahala dari nafkahnya itu, dan niscaya Dia akan memasukkannya ke dalam surga-Nya. Dan barangsiapa memperoleh harta dari usaha yang haram, lalu ia membelajakannya bukan pada hak-haknya. Niscaya Allah akan menjerumuskannya ke dalam tempat yang menghinakan (neraka). Dan banyak orang yang menangani harta Allah dan Rasul-Nya kelak di hari kiamat mendapat siksa neraka”. (HR. Baihaqi)
Dengan mengatahui keterangan ini, mari kita bekerja dengan niat-niat seperti yang diajarkan Rasulullah.
(Ahmad Khalwani)