Amalan Doa Saat Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
Salafusshalih.com – Dampak pergerakan angin muson barat membawa kadar uap air dalam jumlah besar menjadikan Indonesia saat ini berada di musim hujan. Hujan yang terjadi di bulan September menandai dimulainya musim penghujan. Sementara itu dalam ringkasan riset “Prakiraan musim hujan 2022/2023 di Indonesia” (2022), BMKG menaksir periodesasi puncak curah hujan tertinggi terjadi pada Desember 2022 dan Januari 2023. Sepanjang daerah ibu pertiwi akan diguyur hujan dengan intensitas tinggi (ekstrem).
Bukan menakut-nakuti, informasi tersebut justru dalam rangka menyadarkan lapisan masyarakat serta meningkatkan kewaspadaan sedari dini. Terlebih lagi bagi daerah langganan bencana akibat hujan. Menstabilkan daya tahan tubuh, mencegah segala potensi wabah penyakit, membuang sampah pada tempatnya, hingga menggiatkan kerja bakti membersihkan saluran air adalah implementasi nyata dalam memproteksi diri serta tempat tinggal yang dihuni.
Namun sebagai umat beragama, agama (Islam) kita mengajarkan untuk tidak terpaku pada ikhtiar lahiriyah, bersamaan dengan itu harus juga mengaplikasikan ikhtiar batiniyah. Doa dan ikhtiar harus disinergikan berjalan selaras. Rasulullah Saw mengajarkan cara menyikapi saat terjadi hujan lebat yakni dengan memanjatkan doa. Hujan sendiri merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa.
Suatu ketika turunlah hujan lebat hingga berhari-hari tak kunjung berhenti. Para Sahabat lantas meminta Kanjeng Nabi untuk menghentikan hujan lantaran telah mengakibatkan banjir. Seketika itu Kanjeng Nabi berdoa, cuacapun kembali cerah. Nabi Saw memohon pada Allah Swt supaya hujan tersebut dipalingkan ke tempat yang lebih tepat dan bermanfaat. Bacaan doa Nabi meredakan hujan lebat adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
(Alla>humma hawa>laina> wa la> ‘alaina>, Alla>humma ‘alal aka>mi wal jiba>li, wazh zhiro>bi, wa buthu>nil awdiyati, wa mana>bitisy syajari)
Artinya: “Ya Allah turunkanlah hujan ini di sekitar kami (memberkahi), jangan yang merusak kami (memudharatkan). Ya Allah curahkanlah hujan ini di atas bukit-bukit, di gunung-gunung kecil, di perut-perut lembah, dan di tempat tumbuhnya pepohonan” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hujan dengan intensitas tinggi (ekstrem) tidak jarang juga disertai angin kencang. Saking kencangnya acap kali menumbangkan pepohonan di sepanjang jalan raya bahkan menerpa rumah, merusak atap-atap rumah. Nabi menganjurkan agar berdoa saat angin bertiup dengan sangat kencang. Nabi berpesan, jika kalian melihatnya, janganlah mencela, memohonlah kebaikan dan berlindunglah keburukan dari kedatangan angin kepada Allah Swt.
Diriwayatkan Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW berdoa ketika turun hujan disertai angin kencang. Adapun doa yang dipanjatkan berbunyi:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ
(Alla>humma inni> as aluka khoiraha> wa khoira ma> fi>ha> wa khoira ma> ursilat bihi, wa a‘u>dzubika min syarriha> wa syarri ma> fi>ha> wa syarri ma> ursilat bihi)
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan yang ada padanya, dan kebaikan yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan yang ada padanya, dan keburukan yang dibawanya” (HR. Muslim).
Demikianlah anjuran doa dari Nabi Saw saat menghadapi hujan lebat disertai angin kencang. Semoga dengan wasilah doa tersebut, kita selamat dari segala marabahaya bencana. Semua daerah yang akan dilalui hujan intensitas tinggi (ekstrem), hujan tersebut tidak memudaratkan melainkan berbuah keberkahan manfaat bagi semuanya.
(Muhammad Muzadi Rizki)