Islam Melarang Keras Penyebaran Hoaks, Pelakunya Dijamin Masuk Neraka Jahanam
Salafusshalih.com – Berbicara tentang hoaks dalam Islam, di zaman milenal ini sarana informasi berkembang dengan pesat dengan berbagai jenis media dan platform sebagai alat untuk menyebarkan berbagai informasi maupun berita-berita terbaru dan terupdate.
Informasi tersebut dapat diakses melalui media digital seperti Handphone, televisi dan media-media teknologi lainnya. Oleh sebab itu di zaman sekarang berbagai kabar, berita, maupun kontroversi dapat di akses dengan mudah dan praktis memantau melalui media teknologi.
Dengan adanya teknologi tersebut tidak dapat di pungkiri segala hal dan kejadian di lingkungan sekitar maupun keadaan di dunia luar kita dapat dengan mudah dan cepat mengetahui hal-hal maupun peristiwa yang terjadi.
Saking cepat dan pesatnya pertumbuhan teknologi hal tersebut berdampak pula pada informasi, tidak heran apabila berita-berita yang muncul berisi informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan fakta dan kevalidannya.
Berita bohong sering kali kerap kita temui di berbagai media dan kalangan mana pun. Berita tersebut sering disebut sebagai ‘hoaks’. Perlu kita pahami hoaks diartikan sebagai cerita bohong, tipuan, berita palsu. Hoaks dapat pula di artikan sebagai ketidak benaran suatu informasi.
Kemunculan hoaks tidak terlepas dari adanya perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang dengan pesatnya.
Hoaks merupakan serangkaian informasi yang dibuat seolah-olah ada namun isi dari berita tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan faktanya atau dapat dikatakan berita hoaks berita bohong yang sengaja di buat dengan memberikan kilas balik kejadian yang tidak berdasarkan faktanya.
Kasus hoaks bukanlah hal yang baru melainkan sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Melihat maraknya hoaks penting sebagai kaum muslim untuk senantiasa mengkaji bahaya berita hoaks menurut pandangan Al-Qur’an dan hadis Nabi.
Sering kali hoaks menyelimuti kehidupan sehari-hari, terutama di media sosial. Hoaks di zaman sekarang menjadi hal yang lumrah, mudah di temui, mudah tersebar di kalangan mana pun, dan tidak dapat disadari seringkali kita terjebak atau mudah termakan berita-berita hoaks.
Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya ‘filter’ diri kita terhadap berita-berita yang kita terima. Padahal hoaks memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi individu, kehidupan sehari-hari maupun sosial.
Berita hoaks dapat tersebar dengan luas secara bebas karena dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya yaitu adanya keinginan untuk mencari kesalahan orang lain.
Masyarakat terprovokasi dengan adanya pertanyaan yang tidak jelas tanpa adanya verifikasi keaslian sebuah informasi, Kurangnya minat baca masyarakat, Kurangnya pengendalian diri berkaitan dengan emosi, sikap egois yang sering kali tercipta dalam diri manusia.
Istilah berita hoaks di dalam Al-Qur’an telah di sebutkan sebanyak 22 kali, dapat dilihat dari kata “al-ifk” yang artinya keterbalikan, bohong, karena bohong merupakan tindakan dan perkataan yang memutarbalikkan fakta yang kemunculan hoaks tersebut di sebabkan adanya orang yang membangkang, di sebutkan dalam firman Allah Q. S. An-Nur: 11
إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِّنكُمْ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَّكُم بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُم مَّا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu berasal dari golonganmu juga, jangan mengira ia buruk bagimu bahkan ia adalah baik bagimu dan masing-masing dari mereka akan mendapat balasan dari perbuatan dosa yang dikerjakannya. Dan siapa diantara mereka yang mengambil bagian yang tersesat dalam penyiaran berita bohong itu bagian azab terbesar.
Agama Islam merupakan agama yang memiliki doktrin yang sempurna sehingga Islam dapat memecahkan persoalan kontemporer yang ada di masyarakat.
Tindakan preventif yang dilakukan bahkan sebelum munculnya masalah di tengah masyarakat, seperti contohnya masalah berita hoaks pada zaman sekarang.
Nabi Muhammad senantiasa mengingatkan kepada umatnya untuk senantiasa berhati-hati dalam perkataan, perbuatan maupun menyampaikan berita, apalagi jika berita tersebut memuat ajaran agama yang disampaikan oleh nabi. Nabi Muhammad bersabda dalam hadisnya:
Barang siapa menceritakan sebuah berita dariku dan berita itu di ketahui berita bohong maka orang tersebut telah termasuk salah seorang dari pembohong (HR. Muslim dalam al-mukadimah. Ibnu Majah, 41 dan yang lainnya)
Dalam hadis tersebut menjelaskan larangan menyebarkan berita yang belum dipastikan kebenarannya.Para ulama berpendapat bahwa perilaku ini adalah tindakan yang mengarah pada bohong dan dusta.
Menyebarkan berita atau informasi yang tidak pasti kebenarannya telah di tegaskan oleh rasulullah sebagai pembohong. Oleh karena itu hal ini menjadi peringatan bagi setiap manusia khususnya umat muslim untuk senantiasa berhati-hati dalam membagikan maupun menyampaikan berita.
Kita sebagai umat islam dengan berpedoman Al-Qur’an dan hadis hendaknya senantiasa berhati-hati dalam menyampaikan maupun memberikan berita.
Agar suatu informasi dikatakan sebagai informasi yang baik, hendaknya memenuhi beberapa karakteristik sebagai penunjang validitas informasi tersebut, sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik dan tidak mengarah pada kesalahpahaman.
Karakteristiknya yaitu informasi yang disampaikan menggambarkan isi dari informasi/berita yang akan di sampaikan, Informasi mengarah pada hal-hal yang baik, alias amar makruf nahi mungkar.
Hikmah dari sebuah informasi jelas dan tegas sehingga dapat membedakan dengan jelas hal yang hak dan batil, informasi yang disampaikan jelas kebenarannya, informasi yang disampaikan mengandung keteladanan. Menyampaikan informasi dengan bahasa yang halus, sopan.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa hoaks akan memberikan dampak yang berbahaya, sebagai umat muslim sudah jelas bahwa hoaks merupakan tindakan yang tidak di sukai oleh Allah dan Nabi, hendaknya kita senantiasa berhati-hati dalam segala tindakan, ucapan, dan perbuatan terlebih dengan segala berita dan informasi yang akan di sampaikan kepada orang lain.
Dalam Islam sudah ditegaskan dalam hadis dan firman Allah dan kita sebagai umat manusia dapat memilah hal yang hak dan batil, hal-hal yang harus dilakukan dan dihindari sebagaimana nasihat dan keteladanan Rasulullah SAW. Jadi siapa yang suka menebarkan hoaks selama ini? Fiks, neraka jahanam jaminannya.
(Pinki Cahyaningrum)