Lakukan Beberapa Sunah Nabi Memasuki Musim Hujan Berikut Ini!
Salafusshalih.com – Di Indonesia, sudah menjadi pengetahuan bersama mempunyai dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Sebagai seorang yang beriman, tentu sudah sepatutnya menyikapi ada dua musim ini dengan panduan dan sunah Nabi. Awal bulan November sampai awal Maret adalah musim hujan. Dan berikut beberapa sunah Nabi yang baik untuk dilakukan ketika memasuki musim hujan.
Pertama, ketika memasuki hujan, jangan lupa untuk bersyukur, karena hujan merupakan anugerah yang luar biasa dari Allah. Salah satu cara bersyukur adanya hujan ini seperti yang diajarkan Nabi Muhammad adalah membaca sebuah doa “Allahumma shoyyiban nafi’an”.
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ « اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً »
Artinya: ”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”.
Kedua, Nabi Muhammad menjelaskan bahwa berdoa ketika hujan adalah doa yang akan dikabulkan oleh Allah. Oleh karenanya Nabi Muhammad sangat menganjurkan umatnya berdoa ketika turun hujan.
اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ
Artinya: “Carilah doa yang mustajab pada tiga keadaan : [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun.”
Dalam hadis lain juga dikatakan bahwa doa saat turun hujan adalah doa yang tidak tertolak.
ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ
Artinya: “Dua doa yang tidak akan ditolak: [1] doa ketika adzan dan [2] doa ketika ketika turunnya hujan.”
Ketiga, mengambil keberkahan dari turunnya hujan dengan membasahi sebagian tubuh dengan turunnya air hujan. Anas bin Malik pernah berkata, ”Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah. Lalu beliau menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى
Artinya: “Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan.”
Keempat, larangan mencela datangnya hujan, baik itu dengan umpatan maupun ramalan-ramalan yang berkenaan turunnya hujan.
Kelima, membaca doa ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ setelah hujan selesai. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadis:
« أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ »
Artinya: “Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepada-Ku dan beriman pada bintang-bintang.”
Demikianlah beberapa sunah Nabi yang sangat dianjurkan untuk dilakukan ketika memasuki musim hujan, Wallahu A’lam Bishowab.
(Ahmad Khalwani)