Mereka yang Pendendam dan Pak Jokowi yang Santai-Santai Saja

Salafusshalih.com – Pernyataan tegas Presiden Jokowi dalam pembunuh Brigadir J mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat banyak. Presiden menegaskan untuk membuka secara transparan pelaku pembunuhan yang pada mulanya ditutup rapat.
Ketegasan Presiden Jokowi menghilangkan rasa takut beberapa pihak kepolisian untuk mengungkap ke publik sehingga benar-benar terbuka bahwa pelaku pembunuhan sadis itu adalah FS yang jelas-jelas bagian dari kepolisian itu sendiri. Publik mulai bernafas lega selepas diketahuinya si pembunuh itu, apalagi terseret dalam kasus ini istri pembunuh.
Satu hal yang patut dibanggakan dari terkuaknya pelaku pembunuhan itu, yaitu ketegasan Presiden Jokowi. Masyarakat harus banyak bersyukur punya Presiden yang merakyat atau membela suara rakyat. Rakyat di masa ini mendapat kebebasan untuk bersuara tanpa batas apapun.
Ketegasan Presiden itu secara tidak langsung membenarkan pernyataan dalam Al-Qur’an bahwa alasan dilarangnya pembunuhan adalah karena menjaga satu jiwa disamakan dengan menjaga semua jiwa. Sebaliknya, membunuh satu jiwa sama dengan membunuh seluruh jiwa.
Tindakan Presiden membuktikan penegakan syariat tanpa perlu menegakkan Khilafah sebagai sistem suatu negara sebagaimana yang dikampanyekan oleh pengusungnya, yaitu Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Apalagi pengusung Khilafah ini bersikeras mendirikan agama Islam agar hukum dapat ditegakkan secara Islami.
Kekeliruan pengusung Khilafah benar-benar memalukan. Sebab, mereka selalu melihat Islam dari lahiriyahnya saja. Sementara, mereka melupakan esensi dari Islam itu sendiri. Esensi dari Islam adalah menebarkan rahmat atau nilai-nilai kemanusiaan ke semesta alam. Sudahkah mereka menegakkan nilai-nilai kemanusiaan itu?
Di tengah tindakan tegas Presiden Jokowi yang membuahkan hasil, para pembenci negara bungkam. Mungkin mereka malu yang dari kemarin selalu menyudutkan Pak Jokowi dan menganggap beliau kurang tegas. Setelah melihat sikap atas pembunuh polisi itu, ketegasan Presiden tak terbantahkan.
Sebagai penutup, para pembenci Presiden dalam hati terdalamnya mengakui kehebatan Pak Jokowi. Hanya saja mereka dikalahkan oleh hawa nafsunya sehingga yang baik tidak terlihat. Mereka sepertinya lagi mencari celah lain untuk menyudutkan Pak Jokowi. Mereka yang pendendam, sedang Pak Jokowi santai-santai saja.
(Khalilullah)