Tsaqofah

Larangan Membanding-Bandingkan Dalam Islam

Salafusshalih.com – Belum lama ini, saat upacara kemerdekaan di Istana Negara, Lagu Ojo Dibanding-bandingke viral. Lagu yang dinyanyikan oleh Farel ini menggemparkan jagat dunia maya. Lantas apakah bagaimana hukumnya membanding-bandingkan dalam Islam.

Dalam Islam sendiri, membanding-bandingan tidak diperbolehkan. Hal ini lantara apabila membanding-bandingkan akan menegasikan nikmat Allah yang begitu melimpah. Dalam Al-Quran, Surat An-Nisa ayat 32 dijelaskan larangan membanding-bandingkan ini

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗوَسْـَٔلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا

Artinya, “Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS An-Nisa [3]: 32)

Dalam ayat ini larangan membanding-bandingkan agar tidak muncul perasaan iri. Karena jika sudah iri tentu akan menegasikan banyak nikmat Tuhan. orang yang sudah iri tentu akan tidak bisa bersyukur, karena merasa dirinya selalu kurang dibanding orang lain.

Islam jelas melarang untuk membanding-bandingkan, namun demikian, dalam hadisnya Rasulullah menganjurkan untuk melihat orang yang dibawahnya dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa syukur. Dalam hadisnya, Rasulullah bersabda

عن أبي هريرة رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ؛ فَهُوَ أجْدَرُ أنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ الله عَلَيْكُمْ

Artinya, “Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, beliau berkata, ‘Rasulullah saw bersabda, ‘Lihatlah siapa yang berada di bawah kalian, dan jangan melihat orang yang berada di atas kalian, sebab yang demikian lebih patut agar kalian tidak memandang remeh nikmat Allah atas kalian.” (HR al-Bukhari).

Walhasil semoga kita selalu menumbuhkan rasa syukur dan tidak membanding-bandingkan dengan orang lain.

(Ahmad Khalwani)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button