Negara Indonesia Tidak Butuh Generasi Khilafah

Salafusshalih.com – Genarasi khilafah meyakini bahwa demokrasi adalah sistem politik yang rusak dan merusak, karena konsepsinya digagas oleh manusia yang kapasitasnya terbatas. Mereka juga meyakini bahwa demokrasi hanyalah hasil dari spekulasi manusia yang tidak mampu menerawang kebaikan masa depan.
Generasi khilafah meyakini bahwa demokrasi bukanlah jalan yang baik untuk seorang muslim. Karena menurutnya, demokrasi hanya dijalankan oleh pemilik modal dan kapitalis kelas tinggi. Sementara di akar rumput, demokrasi hanya dijadikan sebagai “bahasa slogan” semata.
Generasi Khilafah
Mereka menyontohkan itu sambil menuding bahwa demokrasi membuat sengsara, karena itu harus dihentikan di Indonesia. Menurut mereka, demokrasi hanya membiarkan tatanan masyarakat tambah rusak dan warga miskin menjadi korban.
Dalam politik, hemat mereka, demokrasi bergandengan dengan sistem ekonomi kapitalisme. Sistem kapitalisme mengeksploitasi sumber daya alam demi untuk keuntungan ekonomi pihak oligarki, sebut mereka. Akhirnya masyarakat tersisihkan dan pemiskinan menjadi niscaya.
Atas dasar itu, generasi khilafah menawarkan sistem khilafah. Aktivis khilafah ini menawarkan ke masyarakat Indonesia untuk kembali lagi kepada aturan awal Islam, yakni negara Islam yang bersistem khilafah.
Mereka begitu yakin bahwa khilafah adalah sistem yang paling sempurna dan menyempurnakan. Misalnya dalam sektor ekonomi, mereka merujuk kepada ekonomi syariah yang sebenarnya telah Indonesia lakukan sekarang ini.
Tawaran Palsu
Menurut generasi khilafah, aturan sistem ekonomi Islam harus merujuk kapada nilai-nilai keislaman. Sementara yang namanya ekonomi syariah dari dulu memang merujuk kepada Al-Qur’an dan hadis. Jadi tidak ada yang baru apa yang ditawarkan oleh aktivis khilafah.
Bahkan sejak lama, ekonomi syariah juga melihat sisi histroris tentang cara pengelolaan ekonomi menurut Islam. Dengan cara itu, secara fakta, ternyata Islam mampu mengatasi permasalahan konflik ekonomi masa lalu.
Jadi tidaklah baru tentang ekonomi syariah di era demokrasi ini. Kalaulah berbeda dengan sistem ekonomi kapitalisme saat ini, yang katanya sangat meniscayakan penguasaan oligarki sehingga menimbulkan kerusakan dan penderitaan, bukan berarti khilafah adalah solusinya.
Khilafah adalah solusi bagi mereka yang berpandangan ekstrem tentang ajaran Islam. Di Indonesia cara-cara ekstrem ditegakkan tidaklah manjur. Apalagi ingin menerapkan khilafah dengan embel-embel ekonomi syariah.
Tidak Butuh Khilafah
Ekonomi syariah dipopulerkan dan ingin menerapkan aturan dari sistem ekonomi Islam ini, ternyata yang dituju sebuah sistem politik Islam bernama khilafah. Tidaklah demikian. Kebutuhan pada sistem demokrasi wajib ditegakkan di Indonesia. Dan penegakan sistem pemerintahan Islam bernama Khilafah Islamiah sama sekali tidak dibutuhkan di Indonesia.
Atas dasar ini, keinginan menerapkan sistem khilafah dalam segala dimensi ruang hidup manusia, hanyalah politik pemecah belah. Ia sekadar permainan aktivis khilafah yang sedang menjalankan tugas dari tuannya untuk mencari pundi-pundi uang.
Menjadi Muslim Indonesia, artinya siap menjaga kemanusiaan dan persatuan Indonesia.
(Agus Wedi)